Pencuri Hati 18

6.6K 335 40
                                    

Hari ini Shania berangkat sekolah dengan Kinal, karena Sinka libur kuliah, dan dia mau menemani Veranda serta neneknya di butik. Walaupun beda arah antara kantor dan sekolah Shania, tapi Kinal dengan senang hati mengantarkan anak bungsu kesayangannya itu.

"Mih, makasih ya buat tebengannya?" ucap Shania ketika ia sudah sampai didepan pintu gerbang sekolah. Dia mencium pipi Kinal dengan cepat lalu turun dari mobil.

"Belajar yang rajin, biar jadi anak pinter."

"Beres boss, mimi hati-hati di jalan ya?" Shania sambil hormat ke Kinal, lalu dia menutup pintu mobilnya.

Kinal pun melajukan mobil kembali, menyusuri jalanan kota Jakarta yang padat, serta hingar bingar suara kendaraan bising yang terdengar sampai ke telinga.

Dalam perjalanan menuju kantor, Kinal mendapat telepon dari Brandon, ia mohon pada Kinal untuk menjemput Naomi di apartementnya, karena hari ini Haruka harus pulang ke Jepang, jadi Naomi tidak ada tebengan.

Kinal sempat menolak, dia mengatakan pada Brandon kenapa tidak menyuruh supir kantor untuk menjemput Naomi di apartement. Tapi kata Brandon supir kantor nggak ada yang bisa, semua full dengan jadwalnya masing-masing.

Akhirnya Kinal mau tidak mau menjemput Naomi di apartement, apartement Naomi sama dengan Haruka.

Sekitar satu jam perjalanan kemudian Kinal sampai di lobby apartement Naomi, ia menelepon Naomi untuk memberi kabar kalau dirinya sudah menunggu di bawah.

Selang beberapa menit kemudian Naomi menampakan dirinya, "maaf jadi ngerepotin kamu," ucap Naomi tersenyum.

"Gakpapa, santai aja! Yuk berangkat, nanti kesiangan lagi."

Kinal dan Naomi jalan menuju depan apartement, dia menyuruh petugas parkir valet untuk mengambil mobilnya yang terparkir di bassment.

Lima menit menunggu, mobil pun datang kemudian berhenti didepan mereka berdua. Kinal masuk ke dalam mobil, Naomi pun berjalan memutar menuju pintu mobil yang ada disebelah, lalu masuk ke dalam.

"Sekali lagi aku minta maaf, aku belum lama di Indonesia. Jadi aku belum berani jalan sendiri," ucap Naomi yang sudah duduk disebelah Kinal.

Naomi memang baru di Indonesia, dia lama tinggal di Singapore bersama ibunya.

"Gak perlu sungkan, selama aku bisa, aku gak keberatan kok!" kata Kinal basa-basi pada Naomi sambil asyik menyetir.

Satu jam kemudian Kinal dan Naomi sampai di kantor, lalu dia mengajak Naomi ke ruangannya. Tak lama kemudian Brandon pun masuk ke ruangan Kinal. Lalu mereka bertiga meeting tentang proyek property yang akan dibangun di daerah Tangerang dekat bandara.

Lama mereka meeting, akhirnya Kinal dan Naomi pergi untuk meninjau lokasi, sedangkan Brandon tidak ikut bersama mereka berdua, karena dia juga harus bertemu dengan klien Jarum Group yang lain.

Antara Kinal dan Brandon memang selalu berbagi tugas, tapi jika mereka bisa menemani klien berdua, mereka akan lakukan bersama.

Dalam perjalanan Naomi tertidur pulas, Kinal tersenyum dan menaikan kedua alis ketika melihat Naomi disampingnya, "mungkin Naomi lelah," ucap Kinal pelan.

Sesampainya di lokasi pun Naomi masih tertidur pulas, Kinal nggak berani membangunkannya, dia hanya berdiam diri sambil memeluk setir kemudi.

Untuk menghilangkan rasa jenuh menunggu Naomi bangun, Kinal menyetel radio dan mendengarkan lagu yang diputar, tapi volume suara dipelankan, takut mengganggu Naomi yang sedang tidur.

Sesekali Kinal melantunkan lagu yang ia dengar, sambil memandang wajah Naomi disampingnya, 'cantik juga nih cewek kalau di liat-liat' kata Kinal dalam hati.

Pencuri HatiWhere stories live. Discover now