Hari kedua Kinal memimpin perusahaan, tidak mengalami kesulitan yang berarti, karena Brandon selalu membantu Kinal. Benar kata Micheal Hartono, kalau Brandon bisa diandalkan sebagai Presdir.
Waktu jam makan siang tiba, Kinal pergi makan dengan Hanna sekertarisnya, hanya berdua.
Sebelumnya Kinal juga mengajak Brandon untuk makan siang bersama, tapi karena dia harus bertemu dengan rekan bisnisnya, jadi dia membatalkan makan siang bersama Kinal.
Kinal makan disalah satu restoran yang ada didaerah Jakarta Selatan. Banyak obrolan antara Kinal dan Hanna selama mereka makan siang bersama.
Ternyata Hanna tak canggung dengan Kinal yang ia tahu kalau orang dihadapannya itu adalah bos besar, seorang direksi dimana tempat Hanna bekerja.
Tapi Kinal tidak mempermasalahkan itu, bagi Kinal dirinya lebih suka kalau semua karyawan dia menganggapnya sebagai teman dan bukan sebagai atasan.
Hanna menceritakan tentang kebaikan Micheal Hartono selama dia bekerja sebagai sekertarisnya, Micheal Hartono sangat baik dengan Hanna dan keluarga, saat mamanya Hanna sakit, dan dokter di Indonesia tidak sanggup lagi menanganinya alias nyerah, Micheal Hartono langsung membawa mamanya ke rumah sakit di Singapura.
Dua bulan mamanya Hanna dirawat di sana, selama itu juga semua biaya ditanggung Micheal Hartono.
Dan selama dua bulan, Hanna sering tidak masuk karena harus menjaga mamanya di sana.
Tapi Micheal Hartono tak memecat Hanna. Bukan hanya Hanna saja yang mendapat bantuan dari Micheal Hartono, hampir semua karyawan Jarum Group mendapat bantuan darinya, bentuk bantuannya berbeda-beda.
Kinal merasa bangga memiliki papa seperti Micheal Hartono, selain punya jiwa pemimpin dan tanggung jawab, dia juga punya jiwa malaikat, dengan membantu orang-orang yang sangat membutuhkan disekitarnya.
Setelah makan siang Hanna dan Kinal kembali ke kantor, tapi ketika Hanna sedang berjalan menuju mobil yang terparkir disebrang jalan, tiba-tiba ada sebuah motor dari arah kanan melaju dengan kecepatan tinggi. Hingga sang pengemudi tak bisa mengendalikan kecepatan motornya. Maka terjadilah kecelakaan antara Hanna dengan pengendara motor tersebut. Hanna terpental jauh ke arah bahu jalan, sedangkan pemotor itu juga jatuh dan terseret.
Dengan segera Kinal meminta bantuan pada orang-orang sekitar untuk membantu Hanna dan pengemudi motor yang tidak sadarkan diri tersebut masuk kedalam mobil. Lalu Kinal membawa mereka ke rumah sakit.
Didalam mobil Kinal sangat cemas dengan keadaan Hanna, banyak darah yang keluar dari kepala Hanna, begitu juga dengan pengemudi motor. Kinal mempercepat laju mobilnya, karena Hanna dan pengemudi motor itu harus cepat dapat pertolongan.
Sesampainya di rumah sakit, Kinal langsung mengarahkan mobilnya ke depan ruang unit gawat darurat.
Dengan sigap para suster membawa Hanna dan pengemudi motor masuk untuk ditangani. Sedangkan Kinal memarkirkan mobilnya terlebih dulu sebelum masuk ke ruang unit gawat darurat.
Setelah itu Kinal bergegas menemui dokter yang menangani Hanna. Tapi dokter yang memeriksa Hanna belum selesai dengan tugasnya. Kinal pun menunggu di luar, sambil menunggu, Kinal menelepon Brandon untuk memberitahukannya kalau Hanna mengalami musibah. Kinal menyuruh Brandon untuk memberitahukan kejadian ini ke keluarga Hanna.
Akhirnya dokter yang memeriksa Hanna keluar, Kinal menanyakan keadaan Hanna padanya, tapi dokter bilang Hanna tidak apa-apa, dia dalam keadaan baik-baik saja saat ini, dan luka di kepalanya sudah dijahit.
Kinal merasa lega. Tak lupa ia menanyakan keadaan pengemudi motor tersebut, dokter bilang pengemudi itu mengalami patah tulang di kaki kanan.
Kemudian Kinal menyerahkan kasus ini pada pihak yang berwajib, karena dia tidak tahu harus menghubungi kemana untuk pengemudi motor yang menabrak Hanna itu.
