BAB 13: Hudson's

3.8K 200 0
                                    

SAMUEL
Aku tidak bermaksud membuat Reina marah. Aku hanya ingin jujur padanya, namun entah mengapa kejujuranku membuatnya marah. Aku tidak tahu tepatnya mengapa aku menyukainya, bahkan menyayanginya. Namun aku ingin selalu menyayanginya seperti aku menyayangi keluargaku. Aku tidak pernah berniat mengenal dunia luar, karena aku mempunyai keluarga yang menyayangiku. Namun saat melihat Reina, aku merasa persepsiku berubah. Dia sangat tegar menghadapi semua masalah yang menimpanya, dia peduli dengan orang lain walaupun enggan untuk mengungkapkannya.

Saat mendengar Reina di rumah sakit, aku sangat khawatir. Aku memberitahu ayah, mama, dan juga Sandra. Malam ini kami akan ke rumah sakit, tempat Reina di rawat. Ayah mengatakan juga memberitahu keberadaan Reina pada pamannya, yang pernah ayah ceritakan. Paman Reina pun juga percaya jika keponakannya masih hidup. Dia bercerita bahwa tidak ada yang selamat dari kecelakaan maut yang menimpa keluarga Reina, namun paman Reina tidak pernah tahu dimana bayi Reina dulu di makamkan. Dia sudah mencoba mencari di berbagai tempat namun hasilnya nihil, hingga akhirnya menyerah.

Saat tiba di rumah sakit hampir tengah malam, aku dan keluargaku serta paman Reina---Ronald berjalan menuju rumah sakit, sempat kami di tegur oleh penjaga keamanan yang berjaga di rumah sakit, namun ayah dan Ronald dapat meyakinkan penjaga itu, hingga kami diperbolehkan masuk ke rumah sakit.

Saat aku membuka pintu kamar inap Reina, aku terkejut melihat Aldira dan bibi Shinta ada di kamar itu.

ALDIRA
Aku terkejut melihat banyak orang yang berada di kamar inap Reina, bahkan aku tidak mengenal mereka kecuali Samuel.

"Amanda....apa yang kau lakukan se larut ini di rumah sakit" ujar mama.

Mama berjalan menuju wanita yang umurnya beberapa tahun lebih muda dari mama, dan memeluknya.

"Aku kesini...karena Reina..." jawab wanita bernama Amanda.

Aku pun berjalan mendekati mereka.

"Maaf tante....tante siapa?" Tanyaku pada wanita itu.

"Kenalkan kami orang tua angkat Reina sekaligus orang tua kandung Sam dan Sandra, aku Daniel, dan ini paman Reina, Ronald" ujar laki-laki paruh baya itu, sambil merangkul wanita yang bernama Amanda

"Tunggu sebentar....paman?..." ujarku kebingungan.

"Hehe...kenalkan aku Ronald Hudson, adik dari Stevan Hudson dan sahabat karibnya Veronica Lyn, yang secara biologi orang tua Reina, dan artinya aku paman Reina" ujar laki-laki paruh baya yang lain sambil mengulurkan tangannya, dan tersenyum ramah.

Aku menjabat uluran tangan itu.

"Bagaimana paman bisa tau tentang Reina?...bagaimana kalau Reina yang paman cari bukan Reina temanku?" Ujarku.

"Sebenarnya aku juga tidak percaya saat Daniel mengatakan jika keponakanku masih hidup apalagi namanya Reina Samantha, sedangkan yang ku cari Reina Valynica Hudson, tapi....saat Daniel bilang jika orang tuanya adalah kakakku aku ingin memastikannya.....boleh kah aku melihatnya?" Balas paman yang bernama Ronald itu.

"Ya...silahkan...." ujarku.

Aku melihat Sam, paman Ronald, dan yang lainnya mendekati ranjang Reina dari berbagai sisi.

"Dia mirip sekali dengan Vero..." ujar Ronald.

"Hmmm???" Gumamku menautkan alis, dan berjalan mendekat, begitu juga mama.

"Dia mirip ibunya" jelas Ronald.

"Kak, Rei...bangun dong....ayo bangun....betah banget sih tidurnya...." ucap seorang gadis yang bernama Sandra

Reina Where stories live. Discover now