BAB 7: It Can Be The End

5.1K 232 1
                                    

REINA
Sam menarikku masuk ke dalam mobil. Kami keluar dari kampus, dan menuju jalan raya yang cukup padat. Namun jalan yang kami lewati semakin kecil. Hingga berada di tengah hutan, dengan pohon menjulang tinggi dan dedaunan rimbun yang memenuhi puncak pohon-pohon itu.

Saat Sam berhenti, dia turun dari mobil dan langsung berjalan ke arah bukit. Aku sangat kesal dengan sikapnya itu. Jika aku mempunyai kesempatan, akan ku pukul wajahnya dengan kepalan tanganku.

Aku mengenyahkan emosi yang berkecamuk di kepalaku, dan turun mengikuti Sam dari belakang. Sam berjalan menuju bukit yang menurut ku sangat indah. Bukit yang tidak terlalu tinggi itu, memiliki satu pohon besar dengan dahan yang ditutupi dengan daun yang lebat, berada di puncaknya. Di bawahnya hanya ada rerumputan hijau yang berkilauan, dan jalan setapak menuju puncaknya.

Aku dan Sam tiba di bukit ini saat menjelang sore, sehingga cahaya matahari tidak terlalu terik. Aku tetap mengikuti Sam dari belakang, menatap punggungnya yang kokoh dan tegap. Namun terasa hangat. Aku tidak berniat menyusulnya sama sekali, karena emosiku pasti akan terpancing.

Aku masih tetap memikirkan Aldira. Aku tidak tahu mengapa dia bersikeras menyuruhku untuk berubah. Apakah aku salah di matanya? Aku terus mencari-cari kesalahan itu sejak dulu, namun aku tidak menemukannya. Aku putus asa. Aku akan mengakhirinya......

Aku menatap Sam yang sudah berdiri tepat dibawah pohon menghadap matahari yang akan turun dari tahtanya. Aku mempercepat langkahku, hingga aku berdiri disampingnya dan menghadap ke arah yang sama.

"Kenapa kau membawaku ke tempat ini?" Tanyaku

"Just like what I said before..."

"Kenapa kau baik padaku?"

"You're my first friend...."

"Beside. I always come to this place, for reading.." lanjut Sam.

"Kau punya keluarga?"

"Yeah...mom, dad, and sister. Tell me, what's wrong with me, even my sister sometimes hates me?" Ujar Sam, menatapku.

"Why your sister hates you?" Tanyaku.

"She said, she hates my way when talking to people, and she hates my voices"

"Reason?"

"It's make me confused, you should asked her by yourself"

"It mean you're not talking in your own home?"

"No, Just I have to use Indonesian. My sister forbid me to use english"

"I think I have to meet your sister. She know much about you"

Sam hanya menyunggingkan senyum, namun hanya sesaat. Kami terdiam cukup lama. Kurang lebih selama dua jam, Aku menatap bukit yang lebih tinggi maupun lebih rendah yang ada di depanku. Warna hijau sangat mendominasi tempat ini.

"How about you and Aldira" tanya Sam.

"I think I will end it" jawabku.

"How if she won't?"

"It's my decision"

"What's she wants from you"

"I don't know, I don't..... I don't know" ujarku putus asa.

"Ask her before you make a wrong decision"

"Don't talk about it again, we have to go now. I have some work to do"

"Yeah..."

Aku dan Sam segera berjalan menuruni bukit itu. Kami berjalan dalam keheningan. Hingga kami kembali ke jalan raya.

Reina Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora