Part 3

4.4K 184 1
                                    

Billy dan Icha duduk berdampingan di sova, wajah Icha tertunduk karena takut dengan tatapan intimidasi yang terpancar di mata wanita paruh baya dihadapnnya itu, sedang Billy yang sekarang sudah mengenakan kaos putih polos memasang wajah siap membatah.

sementara Rima, Ibu Billy, duduk disingle sova, menatap mereka berdua bergantian dengan tajam.

"Jadi ada yang bisa menjelaskan tentang apa yang Mama liat barusan" ujar Rima dingin

"Apa yang Mama liat barusan itu gak seperti apa yang ada dipikiran Mama" bantah Billy cepat.

"Memang apa yang ada dipikiran mama?, dan lagi, kenapa apartemen kamu kayak kuburan baru begini, kamu habis ngelamar dia, terus saat gadis itu bilang ya, kalian make love, oh yaampun Billy! mamah gak pernah ngajarin kamu buat ikut-ikutan gaya orang barat!" ujar Rima dengan nada frustasi karena asumsinya sendiri

Billy dan Icha kontan terbelalak, mulutnya menganga lebar tidak percaya dengan asumsi yang salah besar dari orang tua dihadapan mereka itu.

"Astaga pikiran mamah itu kejauhan!, kita ngak ngapa-ngapain, bahkan aku gak kenal sama cewek ini mah!, lagi pula mamah tau aku udah punya laras, semalem juga aku berniat buat ngelamar laras, tapi malah dia yang nongol" Ujar Billy meyakinkan sang Ibu

Billy menoleh menatap Icha garang seolah berkata 'Ini semua gara-gara lo!"

Seolah tau arti dari tatapan Billy, Icha mendengus sebal, kemudian Ia kembali menunduk saat tatapannya bersiborok dengan Ibu Billy

"Kamu pikir mama orang bodoh percaya gitu aja sama omongan kamu!, Mama liat dengan mata kepala mamah sendiri, kamu yang yang nggak pake baju dan gadis ini yang lagi ngemut-ngemut-... astaga!, mamah gak sanggup ngomongnya"

Wajah Icha bersemu merah, kenapa mamahnya pria arogan yang baru Ia ketahui namanya Billy itu pikirannya ngeres sekali,

"Tante, bener apa kata anak tante, kita nggak ngapa-ngapain, tadi itu dia-..."

"Kamu mau membela anak ini!" Ujar Rima sambil menujuk wajah Billy "Kamu kan perempuan, apa kamu tidak merasa direndahkan karena pria yang sudah meniduri kamu malah tidak mau mengakui kamu"

Icha ingin menjawab tapi tidak jadi karena Billy mendahuluinya

"Sumpah demi apapun kita nggak ngapa-ngapain mah, aku mohon mamah percaya sama aku!"

Rima memijit pelipianya yang tiba-tiba pusing akibat apa yang baru Ia liat barusan, membayangkan anaknya sudah melenceng dari pergaulan yang tidak seharusnya.

"Pokoknya mamah nggak mau tau kalian harus nikah!" Ujar Rima,

Icha terpekik kaget mendengar ucapan ibu Billy, bagaimana mungkin dia harus menikah dengan orang yang tidak dikanlnya, apa lagi ini hanya sebuah kesalah pahaman

"APA?! NIKAH" pekik Billy, membuat Icha berjingkut kaget

"Mama aku punya laras mah! Aku nggak mungkin nikah sama dia, aku nggak kenal dia!, mama please!" Ujar Billy frustasi

Icha baru saja sadar dari keterkejutannya, Ia memberanikan diri membuka suara "Tante jangan begini, kami nggak saling kenal, mohon percaya sama saya" ujar Icha dengan tampang memelas

"Oke, kalau kalian bilang nggak saling kenal Mamah masih bisa percaya, tapi tentang baju kamu" tunjuk Rima kearah baju Icha
"baju yang kebesaran dan yang saya paham betul itu baju Billy, apa lagi yang mau kalian jelaskan, apa kalian mau mengelak lagi!" lanjut rima, membentak.

Sontak saja Icha melihat kearah tubuhnya, dan benar Ia baru sadar jika sejak tadi I mengenakan kaos hitam kebesaran yang pastinya bukan miliknya, Icha buru-buru menoleh kearah Billy yang memang sedang meliahat arah bajunya,

"LO GANTIIN BAJU GUE!" Ujar Icha histeris, dengan wajah memerah akibat malu juga marah

Billy kalang kabut, buru-buru Ia menjelaskan dengan nada panik
"Heh, baju lo juga kena muntah-muntahan, gue nggak mau sampe sova gue bau gara-gara muntahan lo, lagi pula ini salah lo, kenapa lo langsung pingsan setelah muntah!"

Icha ingin menjawab, tapi lagi-lagi kata-katanya terinterusi oleh kata-kata Ibu Billy

"Terserah kalian mau akting kaya apa, yang pasti mamah akan tetap pada pendirian mamah, kalian harus tetap menikah" ujar Rima "Billy, kalo kamu gak mau liat jantungan mamah kumat, turutin kata-kata mamah, kamu harus jadi lelaki yang bertanggung jawab, jangan suka mempermainkan wanita" lanjutnya, kemudia Rima melenggang pergi diiringi dengan teriakan frustasi Billy

"Aku nggak mau nikah sama dia, Mamah cuma salah paham!"

Rima berhenti berajan saat tinggal beberapa langkah lagi sampai ke pintu, Ia berjongkok mengambil tas hitam yang tergelatk dilntai.

Sementara Icha terpekik saat menyadari Tasnya berada di tangan Rima, Icha melihat Rima mengambil dompetnya lalu mengabil sebuah kartu, kemudian berkata

"KTP kamu tante ambil, besok tante akan ngomongin ini keorang tua kamu, dan buat kamu Billy, nanti mbok iyem mamah suruh dateng kesini buat bersihin apartemen kamu yang kaya tempat pembuangan samapah ini" setelah Itu Rima kembali melngkahkan kakinya pergi hingga tubuhnya menghilang dibalik pintu.

Sementara kedua Insan yang beberapa saat tadi terbengong-bengong akibat shok
Kompak menjerit frustasi

"AAAAAAAAAAAAAA!!!"

Tbc

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now