part 2

4.8K 186 1
                                    

Audi Marissa atau yang sering panggil Icha menggeliat dari tidurnya, badannya terasa sakit karena Ia tertidur di sova, Icha mengerjap-ngerjapkan mata manakala Ia melihat pemandangan ruangan yang sangat asing dimatanya, Ia melihat kearah lantai banyak bunga berserakan, lilin-lilin yang sudah mengecil. Membuat Icha mengerutkan keningnya kebingungan, Hingga sebuah kejadian semalam berkelebat dipikirannya, membuat Icha terpekik kaget, Ia ingat semalam Ia masuk ke dalam apartemen Alia yang ternyata adalah bukan, Ia salah masuk ke apartemen orang lain, lebih tepatnya ia berada dilantai yang salah, apartemen Alia ada dibawah lantai ini.

Icha juga ingat saat Ia memuntahi pria pemilik apartemen ini perutnya sudah bergejolak akibat tidak sengaja menenggak alkohol ditambah bau parfum pria itu dan bunga yang membuatnya tidak tahan lagi. Ya, Icha sadar semalam Ia telah menenggak alkohol walaupun sebelumnya Ia belum pernah meminum minuman haram itu tapi Icha tahu karena efeknya sama persis aeperti yang sering teman-temannya ceritakan.

Icha kembali melihat kesekeliling,
"Kayaknya gue ngerusak moment lamaran orang itu deh" gumam Icha

Icha menoleh kesana kemari mencari keberadaan sang empunya apartemen, dan tenyata sepi tidak ada tanda-tanda ada orang disekitar, Ichapun menarik nafas lega.
Sadar dirinya dalam bahaya Icha memungut tas jinjing kecilnya yang tergeletak diatas meja,

Icha berjalan memindik-mindik bagai maling yang sedang melancarkan aksinya, baru beberapa langkah berjalan Icha menghentikan gerakannya, berdidiri mematung manakala terdengar sebuah suara diarah belakangnya.

"Heh mau kemana lo!"

Icha menoleh dengan gugup, namun saat sudah membalikan badannya sempurna menghadap pria pemilik apartemen itu, Icha bersinjingkut kaget manakala Ia melihat pria itu bertelanjang dada memperlihatkan otot kekarnya, perutnyanya sixpack, otot bisep yang menonjol, membuat Icha menelan ludahnya

Sementara pria itu yang sudah sejak tadi menperhatikan sikap Icha, memicing, menebak-nebak apa yang ada dipikiran gadis yang tak dikenalnya itu

"Oke gue gak mau basa-basi, kenapa lo bisa masuk apartemen gue!" Ujar pria itu dingin

Icha menarik nafas dalam, Ia membranikan diri menatap mata pria itu

"Sebelnya saya mau minta maaf sudah lancang masuk keapartemen anda, sebenarnya tujuan saya itu keapartemen teman saya, tapi malah salah masuk keapartemen anda, lagi pula password pintu kalian sama jadi ini bukan sepenuhnya salah saya, kalo aja passwordnya beda pasti walau saya nyasar gak akan bisa masuk 'kan" ujar Icha diplomatis, membela dirinya.

Sementara pria itu mencebik kesal dengan jawaban ya Icha berikan, terkesan jika Ialah yang salah karena menggunkan kode pintu nomor 1111, memang apa salahnya.

"Kenapa lo jadi nyalahin gue, ini apartemen gue, terserah gue dong mau pake kode pintu apaan 1111 kek, 4444 kek, 1234 kek, TERSERAH GUE!"

Icha berjingkut kaget mendengar bentakan Billy, yang membuatnya menjadi naik pitam

"Heh! Kenapa lo bentak-bentak gue, gue tau gue salah, gue juga kan ngelakuinnya dalam keadaan gak sadar, gue juga gak mau kali salah masuk tempat orang, apa lagi orangnya lo!" Ujar Icha geram, melupakan kata-kata hormatnya.

Pria itu mendengus, sambil menatap nyalang wajah Icha
"Ya iyalah lo nggak sadar, gue nggak nyangka muka kalem tapi hobinya mabok" ujar pria itu sarkas

Icha menggeram kesal, tangannya terkepal, demi apapun belum ada satu orangpun yang mengatainya hingga membuat hatinya sakit.

"Gue bukan tukang mabok, seperti yang lo bilang, asal lo tau gue nggak sengaja nenggak minuman haram itu, gue-..."

"Gue gak perduli mau lo sengaja atau nggak sengaja mabok itu bukan urusan gue, yang jadi masalahnya lo udah muntahin gue, dan baunya gak ilang sampai sekarang, gue sampe nahan bau saat gue tidur!"

Icha mendengus sambil memutar bola matnya seolah tidak percaya akan ucapan pria itu

"Gue tau lo melebih-lebihkan, diguyur pake aer, terus disabunin juga pasti baunya ilang"

Pria itu memandang geram kearah Icha, dengan kesal ia melangkah menghampiri Icha,

Sementara Icha semakin mundur saat pria itu sudah semakin mendekat,

"Kalo lo gak percaya lo cium sendiri nih!" Ujar pria itu, sambil menekan kepala icha kedada sebelah kirinya yang tak dilapisi apa-apa,

Icha megap-megap, Ia berusaha melepaskan diri, namun tenaganya tak cukup besar untuk melawan pria berbadan kekar ini, sungguh apa yang dikatakan pria ini benar, baunya sungguh membuat kepalanya pusing.

Terdengar suara pintu terbuka, namun tak ada satu dari merekapun yang menyadarinya, hingga sebuah suara yang terdengar shok menggema

"BILLY APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!"

Pria itu yang ternyata adalah Billy terbelalak kaget buru-buru Ia melepaskan tangannya yang sedang menahan kepala Icha didadanya

"MAMAH"

TBC

LIKE DAN KOMEN PLEASE

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now