Part 28

3.9K 212 7
                                    

Billy turun dari mobil dengan langkah cepat, sejurus kemudian Ia melenggang masuk kedalam rumah orang tuanya, dalam langkahnya menuju ruang Tv, mbok surti pekerja rumah tangga yang sudah bekerja dirumah ini sejak Billy masih kecil lewat didepannya dengan dahi yang dikernyitkan.

"Loh den, mukanya kenapa bonyok begitu" ujar mbok surti kaget

"Biasalah mbok, urusan laki-laki, Mama mana mbok"

"Itu di ruang keluarga lagi telponan"

Billy mengangguk "Makasih mbok" kemudian Ia kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang keluarga seperti yang mbok Surti tunjukan,

Sedang mbok surti hanya memandangi punggung Billy sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dan benar saja, Mamanya ada disana duduk dengan ponsel yang di tempelkan ke telinga sebelah kanan, Billypun melenggang menuju sofa, ia duduk disebelah Mamanya.

Melihat anaknya pulang dengan wajahnya Babak Belur, matanya melebar, Buru-biru Rima memtuskan sambungan telponnya.

"Mbak udahan dulu ya nanti disambung lagi"

Kemudian Rima mematikan sambungangnya, Ia meletakan ponselnya diatas meja kayu berwarna cokelat yang terdapat ukiran-ukiran indah

"Yaampun Billy, itu muka kamu kenapa babak belur begitu? Kamu berantem sama siapa?!" Tanya Rima panik

"Nanti aja nanya-nanyanya, ada yang mau aku tanyain ke Mama"

Dahi Rima mengkerut, walau sebagian wajah Billy biru-biru namun Ia bisa melihat anaknya ini sedang serius

"Nanya apa?"

"Sebenernya apa yang mama omongin ke orang tuannya Icha, kenapa mereka keliatan marah banget sama aku?" Tanya Billy

"Jadi kamu dipukuli orang tuanya cewek itu!" Pekik Rima

Billy berdecak sebal "Mah namanya Icha, bukan 'cewek itu', udah deh mama jawab aja dulu apa yang mama omongin ke papanya Icha?"

"Mama ngomong yang sesuai kenyataan kok, Laras bilang Icha matre, dia cuma mau manfaatin kamu, mana mau mama punya mantu begitu, mama nggak perduli kalo nanti ternyata dia hamil anak kamu"

Sekarang Billy yang mengerutkan dahinya bingung "Jadi Laras nggak bilang semuanya? Dia cuma blang itu?"

"Maksud kamu apa? Emang Icha Icha itu masih punya sifat buruk yang lainnya?!, apa lagi coba Mama mau tau! untung aja kalian belum beneran nikah" ujar Rima dengan menggebu

"Yaampun bisa nggak sih jangan negetive thingking mulu, dengerin aku dulu, aku mau jelasin semuanya ke mama"

Setelah mamanya mengangguk tanda mamanya akan mendengarkan penjelasan Billy, Billypun menulai penjelasannya, penjelasan yang sudah berulang kali disampaikan pada mamanya kemarin-kemarin namun berakhir pada mamanya yang tidak mau percaya. ia juga cerita tentang bagaimana sosok Icha, gadis baik yang jauh sekali dari apa yang dikatakan Laras, Laras hanya menghasut ibunya agar pernikahannya gagal.

"Ma, aku mohon percaya sama aku, apa yang aku jelasin itu bukan rekayasa untuk lepas dari tanggung jawab seiyanya aku nidurin anak orang, anak mama ini masih perjaka mah"

Sesungguhnya Rimapun saat Laras bilang kalau Icha matre dan hanya ingin memanfaatkan Billy saja Ia ragu, Icha terlihat sangat manis tapi Laras begitu keukeuh menjelaskan dengan berurai air mata, apa lagi Laras pacar Billy sejak lama yang telihat baik, tidak ada alasan untuk tidak mempercayai Laras, sebagai seorang ibu mana ada yang mau anaknya menikah dengan orang yang seperti itu, tapi mendengar penjelasan Billy yang sarat akan kejujuran membuat Ia merasa bersalah pada keluarga Icha sebab Ia sudah berbicara begitu kasar kemarin.

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now