Part 14

3.7K 213 11
                                    

Selamat memperingati maulid Nabi besar Muhammad salallahualaihiwasallam :)

Happy reading

Sorry kalo ada typo!
__________________________


"Heishhh!" Sungut Billy frustasi ditemani semilir angin yang mengiringi kegundahanya,

Saat Ia bersikap sok posesive tidak jelas pada Icha tadi Ia berakhir di atap gedung kampus, berdiri diujung pembatas tembok yang berdiri kokoh sampai batas bawah dadanya, sejujurnya Billy tidak memiliki hati semulia ini untuk sekedar mengantar Icha kekampus, Ia memang sedang ingin menjumpai teman sejawatnya yang masih betah belajar tanpa berniat meluluskan diri,

seharusnya Ia pergi kegedung fakultasnya dulu lalu ber haha-hihi dengan teman-temannya yang memang sudah membuat janji, tapi otaknya tiba-tiba kusut karena dua makluk menyebalkan; Icha dan Samududra, entah kenapa Ia sangat merasa kesal sekali melihat Icha begitu dekat dengan Samudra, Ia tahu Samudra mantan kekasih Icha, dan Ia juga tak punya masalah dengan prinsip 'mantan menjadi teman' tapi masalahnya ada pada dirinya yang tiba-tiba terasa aneh saat berdua dengan Icha, perasaan senang, kesal, gemas membuncah secara bersamaan di hatinya, perasaan yang bahkan Laraspun tak mampu melakukannya, lalu apakah Ia jatuh cinta dengan Icha?.

"Nggak mungkin!" Bantah Billy mematahkan spekulasinya sendiri "Nggak mungkin gue jatuh cinta sama kaleng rombeng kayak dia" sambungnya seraya mendengus kesal pada pikirannya yang seolah tengah menantang dirinya

Lantas, kenapa lo segalau ini saat melihat Icha terlihat mesra dengan mantan pacarnya, batinnya mencemooh.

Ya, kenapa?

Kenapa?

kenapa?

"Gue nggak tau!" Bentak Billy emosi

Tiba-tiba, ponselnya berdering, dengan malas Billy melihat nama pemanggil  'Laras' ,Ya. ID caller Laras sudah Ia ganti bukan 'my baby unyu' lagi, Ia tidak mau jika Icha memandangnya dengan tatapan mencemooh seperti waktu itu. Icha?, kenapa dia lagi?! Geramnya dalam hati.

"Ya" jawab Billy saat Laras berbicara disebrang telphone

"Sayang aku minta maaf sama kamu, hiks, kemarin aku udah bersikap kekanankan, seharusnya aku nggak marah cuma karena hal sepele kayak gitu"

"Hmm" jawab Billy, Ia sedang kehilangan selera walau hanya untuk sekedar berbincang, bahkan dengan Laras sekalipun.

"Aku tau kamu masih marah sama aku, tapi please maafin aku, dan aku mohon kamu juga harus percaya sama aku, aku nggak ada perasaan apapun lagi sama Samudera, hiks"

Billy memejamkan mata muak saat nama Samudra kembali membuat hatinya bergejolak penuh emosi

"Billy, aku sayang kamu, tolong maafin aku sayang, hiks..hiks" ujar Laras dengan nada terdengar menyedihkan di telinganya

Billy menarik nafas kemudian Ia hembusakan secara perlahan, pikirannya terlempar pada masa saat dimana Ia begitu sulit menggapai cinta Laras, Ya. Billy sangat mencintai Laras tidak seharusnya Ia memikirkan perasaan yang tak jelasnya terhadap Icha

Matanya menatap keatas, menatap langit biru yang cerah seolah tengah mencemooh hatinya yang tengah berkabut mendung

"Ya, aku maafin kamu"

****

Icha teringat kata-kata Billy setengah jam lalu yang dirasa Icha sangat aneh, kenapa tak ada angin dan tak ada hujan tiba-tiba Billy menyuruhnya untuk tidak pergi sore nanti, padahal Ia yakin Billy mendengar percakapannya dengan Samudera, dimana Samudera meminta waktunya sore ini agar bisa pergi bersamanya.

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now