part 6

4K 207 3
                                    

Icha membuka matanyanya perlahan, melirik dengan mata menyipit karena silau akan cahaya yang masuk menebus kaca kearah jam dinding yang tepat berada dalam jangkauan penglihatannya yang menunjukan pukul 8.00,
Icha mengeluh karena Ia sudah melawati dua mata kuliah, sebegitu nyamankah tidur disova hingga membuatnya bangun sesiang Ini, seketika Icha tersadar bahwa hari ini adalah hari minggu jadi wajar jika Icha bangun siang, karena entah benar atau tidak alam bawah sadarnya sudah terlatih untuk bangun siang saat minggu pagi menyambut,

Icha berjalan gontai membuka lemari pendingin dua pintu, Ia meneguk air dalam botol dengan mata setengah terpejam, setelah itu matanya mencari-cari bahan apa saja yang ada di dalam lemari pendingin yang bisa diolah menjadi makanan.

Icha hanya menemukan satu biji tomat itupun sudah setengah busuk, Icha mendengus, memangnya apa yang diharapkannya diapartenem pria lajang seperti Billy, Icha yakin pasti sang empunya apartemen jarang makan disini.

Akhirnya Icha memutuskan nembaut nasi goreng, tanpa tambahan sayuran apapun kecuali tomat setengah busuk tadi, setelah selesai Icha menyajikan nasi goreng itu ke dua piring berukuran sedang. Sentuhan terakhir Icha menaruh dua tomat yang di susun menyerupai mata kemudian setangah lingkaran tomat disusun di bawah menenyerupai mulut. Dan selesai, Ichapun siap melahap nasi goreng buatannya tanpa nenunggu Billy yang masih bergelung dalam selimut hangat.

Namun belum sempat Icha melahap nasi gorengnya Billy datang dengan tampang khas bangun tidur, rambutnya acak-acakan, matanya penuh dengan belek, tubuhnya berbalut singlet, dan celana boxer menggantung dipinggang sampai paha. Icha melihat pemandangan Itu sedikit ilfeel 'untung ganteng' ujar Icha dalam hati

"Lo masak apa?" Tanya Billy nenghiraukan pandangan jijik yang terang-terangan ditunjukan Icha kepadanya

"Nasi goreng rasa tomat busuk" ujar Icha, kemudian Icha nelahap nasi gorengnya.

Billy menarik kursi kemudian duduk berhadapan dengan Icha dipantri dapur,

"Nasi goreng rasa tomat busuk?, terus apa makna dari hiasan tomat berbentuk mata sama mulut yang lagi nyengir ini?" Tanya Billy

"Maknanya, kalo semisal nasi gorenngnya enggak enak, maka kau nikmati saja dengan senyuman"

Tidak mau basa-basi lagi billypun menyuapi nasi goreng kedalam mulutnya, Ia mengerenyit saat lidahnya sedang mencerna sebenernya rasa apa nasi goreng ini?

Icha yang sedang mengunyah nasi gorengnya memperhatikan raut wajah Billy

"Enak?" Tanya Icha

Bukannya menjawab Billy malah tersenyum persis seperti hiasan tomat di nasi gorengnya, yang berarti jawabannya TIDAK ENAK

Icha terkikik geli akhirnya makna dari hiasan tomat busuk sedang tersenyum tadi sudah tersampaikan.

Sepuluh menit berlalu, Tinggal sesuap lagi nasi goreng dipiring Icha, saat akan melahap satu sendok nasi goreng itu tiba-tiba hanphonenya berbubyi, saat melihat ID callernya yang bertuliskan 'mamah' buru-buru Icha mengangkatnya

"Iya mah"

"…"

Icha melirik sebentar kearah Billy yang sedang mengunyah sisa nasi gorengnya. Kemudian nenjawab

"Aku tidur diapartemen Billy mah"

"...."

Icha menjauhi handphonenya saat teriakan menggema ditelinga kirinya

"Aku nggak ngapa-ngapain mah, mamah tenang aja"

"……" 

"Astaga mamah gak percayaan banget sih, Aku tidur di dalem, Billy disova"

Seketika Billy menatap Icha, kenapa Icha berbohong, kemudian Ia melihat Icha mematikan panggilannya

"Kenapa lo boong?" Tanya Billy dengan mata menyipit

Icha memutar bola matanya malas, hal seperti ini saja dipertanyakan, satu sifat yang kini Icha ketahui dari Billy yaitu  ... KEPO.

"Lo mau disebut nggak gantle karena membiarkan wanita tidur disova sementara lo enak-enakan tidur dikamar, diranjang nan besar berselinmutkan kain hangat"

Kali ini Billy yang memutar bola matanya, LEBAY rutuknya dalam hati, namun kemudian Ia terdiam saat Icha melanjutkan kata-katanya.

"Biar gimanapun nyokap gue taunya lo itu calon suami gue, dan gue gak mau calom suami gue keliatan rendah, gak punya rasa kasih, dimata orang tua gue"

"Cha" ujar Billy pelan, untuk pertmana kalinya dalam duakali pertemuan yang panjang Billy memanggil Icha dengan namanya dibarengi nanda pelan tanpa bentakan.

Icha menatap Billy, menunggu lanjutan ucapan Billy.

"Lo jangan menganggap pernikahan ini akan benar-benar terjadi"

Icha menaikan sebelah alisnya seraya bilang "Maksud lo?"

"Ya gue akan berusaha menggagalkan rencana pernikahan ini. Lo jangan berharap buat beneran nikah sama gue"

Muka Icha menunjukan wajah menganga tak pecaya mendengar ucapan Billy yang seolah dirinya amat ingin dinikahi Billy, Icha berdecih

"Emangnya siapa yang mau nikah sama lo, sorry, dorry moory strawberry mangga apel leci 'ya, elo emang ganteng, tapi cowok yang doyan bentak-bentak cewek bukan selera gue" ujar Icha sarkas,

Billy mendengus sebal, ternyata Ia salah paham dengan kata-kata Icha tadi, dipikirnya Icha berharap benar-benar ingin dinikahinya, tapi ternyata tidak, Icha malah menunjukan raut tak suka padanya saat ini. Billy menarik nafas dalam guna menahan emosi, berusaha menunjukan pada Icha kalau Ia bukan pria yang suka membentak wanita, walau dalam hatinya Billy membenarkan itu.

"Oke, gimana kalo kita bersekutu untuk menggagalkan pernikahan kita" ujar Billy

Tanpa bepikir lama, icha menggangguk dan menimpali

"Oke, kita beersekutu, dan nenyusun konspirasi-konspirasi maha dahsyat yang mrngguncangkan dunia" ujar Icha mantap bahkan tangannya menggepal di udara, menunjukan bahwa begitu semangatnya Icha.

Melihat Icha yang berlebihan Billy mendengus.

"Lebay banget lo! Cuci piring sana" ujar Billy sambil menoyor kepala Icha kemudian melenggang pergi menuju kamar.

Sontak membuat jiwa Icha yang tadinya penuh dengan semangat kini menyurut digantikan dengan wajah kesal sambil bersungut-sungut, merutuki Billy yang seenak jidatnya

Mereka adalah dua anak manusia yang tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan

TBC

Vote and komen please,
Biar menambah semangat saya.

-LUCY-

      

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now