Part 7

3.8K 209 2
                                    

Setelah mereka memproklamirkan diri sebagai sekutu, mereka terlihat semakin kompak walau terkadang suara tinggi Billy masih mendominasi.

Seperti sekarang mereka sedang berada di tengah diskusi keluarga besar Billy dalam rangka pembahasan segala persiapan pernikahan mereka berdua, duduk disudut sova dengan senyuman tersungging yang ketara dipaksakan.

"Kalian mau Pernikahan pakai adat apa?" tanya mamah Billy

Icha diam tidak menjawab, tapi kemudian Ia merasa Billy menyenggol pundaknya dengan pundak Billy, yang berarti Icha harus buka suara

"Emm, aku gak mau paka adat, gaya modern aja biar kaya Bule-bule, lagian aku gak suka sama adat-adatan gitu, ribet dan nggak trendi, ketinggalan jaman, kesannya enggak anak muda banget, ya kan Bill?" Ujar Icha dengan suara manja nan sombobg yang sangat terdengar menjengkelkan

Billy membalas perkataan Icha dengan senyuman yang penuh makna 'good job' batinya berseru senang saat melihat reaksi sang Nenek yang terlihat tidak suka

"Anak muda, kau tidak berjiwa nasionalis ternyata" ujar Nenek dengan nada dingin membuat semua berada diruang keluarga itu terdiam.

Beberapa jam lalu...

Icha meregangkan tubuhnya saat piring terakhir selesai dibasuhnya kemudian diletakan di rak tempat piring berjejeran.

Saat Icha berbalik ia dikagetkan dengan keberadaan Billy yang beradiri tepat didepannya yang sudah berpakaian rapih, kaos hitam bertuliskan 'where is my love?' Dengan tanda panah kemana-mana (stendup komedinya raditya dika).

"Astaga! Lo bikin gue kaget aja"

"Nyokap gue nelpon, katanya lo disuruh kerumah, ada keluarga besar gue juga" ujar Billy mengabaikan keterkejutan Icha

Sementara Icha dilanda shok, dengan pernyataan Billy, Icha ketakutan dengan apa yang akan terjadi dirumah Billy, demi apapun Icha belum siap jika harus bertemu keluarga besar Billy, sampai kapanpun Icha tidak akan siap.

"Maksud lo gue harus ketemu sama keluarga besar lo?"

Billy mengangguk mengiyakan, kemudian Ia melengos pergi, berjalan menuju sova, Kemudian duduk dengan gaya cool bak pangeran inggris, diikuti Icha disampingya dengan gaya bak pembantu baru, grusak grusuk.

"Emang mau ngapain sih pake nyuruh gue kesana segala??"

"Gue juga nggak tau, tapi gue yakin pasti mereka mau membahas pernikahan.. mau nikah dimana, gaya apa, ketring nya dari mana, mau ngundang siapa, ya gitu-gitu lah" ujar Billy santai

Sementara Icha yang melihat Billy menanggapinya dengan biasa saja, membuat Icha berdecak sebal

"Kok lo nyantai-nyatai aja sih! Dua bulan itu bukan waktu yang lama, itu artinya kita harus cepat bertindak buat ngegagalin pernikhan ini, katanya lo ogah nikah sama gue!"

Billy berdesis kesal sambil mengusap-usap telinganya karena mendengar suara Icha yang nyaring bunyinya membuat telinga Billy menjadi pengang

"Suara lo mirip kaleng rombeng tau nggak! Lagian emang siapa yang buat pernikahan ini yang tadinya lima bulan diperceet jadi dua bulan kalo bukan cewek cerewet dan sok tau kayak lo!"

Icha menatap Billy dengan tatapan permusuhan walau dalam hati Ia membenarkan kalau itu salahnya, tapi kan Icha tidak tahu kalau ternyata Ibu Billy tudak membahas tentang kesalahpahaman itu.

'"Lagian kenapa lo nggak nolak langsung sih, bilang sama nyokap lo kalo kita nggak mau nikah!"

"Iya, terus nyokap gue berakhir di rumah sakit gara-gara penyakit jantungnya kumat, dan gue gak akan mau itu terjadi!, nyokap gue itu taunya kita udah 'tidur' berdua, Cha, mau gue yakinin kayak apa juga dia nggak akan percaya, karena mamah itu orangnya selalu mempercayai apa yang dia percaya"

Icha terdiam, tudak tau harus menjawab apa

"Lo tenang aja gue udah punya rencana, dalam keluarga Nenek gue itu punya andil besar dalam mengambil keputusan, kalo Nenek bilang nggak suka sama apapun itu, nggak ada yang boleh ngebantah"

Icha mengerutkan keningnya bingung, dengan maksud dan tujuan Billy yang tiba-tiba membahas Neneknya,

Melihat tampang Icha yang menunjukan arti bahwa saat ini Icha sedang bingung, Billy nendengus seraya menoyor kepala Icha

"Lo tuh selain cerewet, sok tau, ternyata bego juga!"

Icha mengusap-usap dahinya sambil berdesis sebal melihat Billy yang menatapnya dengan tatapan memcemooh

"Ishh!"

"Gini ya, Nenek gue gak suka cewek manja, Gak suka cewek sombong dan terutama sama cewek ya nggak menghargai budaya Indonesia, karena bokap Nenek gue itu mantan pejuang, jadi lo harus bisa manfaatin itu"

Ichapun mengangguk-angguk paham,

SEKARANG

Icha dan Billy duduk di tamana belakang kediaman Billy sambil cekikikan saat misi pertama membuat Nenek tidak respek terhadap Icha sukses, karena setelah Nenek bilang bahwa Icha tidak memiliki jiwa Nasionalisme Nenek langsung pergi meninggalkan forum diskusi kekuarga,

Saking asyiknya tertawa mereka tidak menyadari ada sepasang mata yang menperhatikan tepat di belakakang punggung mereka.

"Ekhem!!, kayaknya Mamah mencuim bau konspirasi nih"

Sontak tawa mereka padam, dengan reflek menoleh kebelakang memandang sang mamah dengan raut luar biasa terkejut

TBC

Trimakasih yg udah mau vote and komen, walau cuma sebiji
Walau pembacanya dikit tapi gak papa lah, saya suka nulis soalnya hihih.

-LUCY-

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now