Part 10

3.7K 172 5
                                    

Typo bertebaran!

____________

Tidak mau berlama-lama dengan perasaannya yang entah itu apa, Icha memutuskan kembali kesova, Ia mengambil tas nya yang tergeletak diatas meja, tidak berapa lama derap kaki yang bersaut-sautan semakin mendekat, siapa lagi kalau bukan Billy dan laras.

"Lo mau pulang Cha?" Tanya Billy

"Iya, kan ada cewek lo, gue nggak enak lama-lama disini" jawab Icha sambil tersenyum, namun dalam Hati sebisa mungkin Icha menekan perasaanya yang aneh ini, agar tidak berkata kasar pada laras, percayalah Icha bukan wanita baik-baik seperti tokoh-tokoh protagonis dalam sinetron yang hanya bisa merana saat sedang patah hati. Patah hati? Ya anggap saja begitu

"OH, Oke"

Icha melangkah menuju dapur kemudian memindahkan opor ayam pemberian mamahnya ke panci milik Billy

Sementara Billy mengerenyitkan kening saat melihat Icha menenteng panci kecil yang berisi opor tadi
"Pancinya mau lo bawa kemana Cha?"

"Bawa pulanglah, panci mahal nih ngeriditnya setahun" jawab Icha seraya tersenyum jenaka

Billy tertawa nendengar candaan Icha, tentu saja Billy tahu Icha hanya bercanda bahkan seribu panci sanggup orang tua Icha beli lagi.

"Tuh opornya udah gue pindahin di panci punya lo, jangan lupa kalo mau makan di angetin lagi, sisa nasi yang gue masak juga masih banyak, dimakan jangan dubuang-buang, mubazir," ujar Icha bagaikan Ibu yang tengah menasehati anaknya.

Hati kecil Billy bahagia mendengar Icha yang seolah perhatian kepadanya. Entahlah Billypun tidak tahu.

"Oke gue balik dulu ya, mbak permisi ya" ujar Icha pada Laras dan Balas anggukan serta senyuman manis yang tersungging dibibir Laras

Laras sangat Cantik, pantas saja Billy tergila-gila, Icha menghembuskan nafas pelan, kemudian melangkahkan kakinya keluar.

***

"Dia perempuan yang mau dinikahin sama kamu" tanya Laras srmeraya menduduki diri disova tempat dimana Icha duduki tadi, tidak ada nada tidak suka karena Laras sudah mengetahui semuanya, Billy telah menjelaskannya, dimulai dari pemaksaan menikah karena salah paham kemudian persekutuan untuk menggagal pernikahan mereka.

"Iya" jawab Billy, Ia ikut duduk tepat disamping laras

"Cantik ya"

Billy tersenyum mendapati kekasihnya tengah merajuk, ya kekasihnya, sebenarnya sejak kemarin Laras sudah menghubunginya, Laras menjelaskan semuanya, kalau waktu itu sebenarnya Laras sedang mabuk karena frustasi mengetahui Billy akan dipaksa menikah, dan kejadian Billy mendapati Laras tengah bercumbu itu murni karena Laras tidak dalam keadaan sadar Ia dalam kendali alkohol.

Lalu kenapa tadi Billy menjawab 'tidak tahu' saat Icha bertanya mengenai statusnya dengan laras masih pacaran atau tidak, jawabannya Billypun tidak tahu.

"Iya cantik, tapi cantikan kamu lah" ujar Billy sambil mencolek dagu laras, disambut dengan tawa manja Laras

"Namanya siapa sih, kayaknya orangnya asik, aku mau deh temenan sama dia" ujar Laras lagi seraya meringsek dalam pelukan Billy

"Nggak usah dia macan betina" jawab Billy sambil terkekeh saat bayangan Icha yang menyerang Reno dengan jambakan maut berkelebat dipikirannya, membuat Kekekahnnya semakin menggema diudara

"Ih kamu kenapa deh ketawa sendiri kayak orang gila"

Billypun menghentikan tawanya, Ini aneh kenapa akhir-akhir ini bayangan Icha sering sekali muncul diotaknya, bukan hanya hari ini kemarin dan kemarinnya lagi juga. Bahkan omelan Icha yang berisi sumpah serapah seolah terekam jelas dibenaknya.
Lebih anehnya lagi bahkan saat ada Laras disisinya bayangan tingkah absurd Icha masih berkelebat di otaknya. Billy menggeleng kuat berusaha mengaburkan pikirannya.

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now