Merrying Strangers

Part 31

"Jelasin!" Cecar Icha

Samudera membetulakan posisi duduknya senyaman munkin,
bersandar pada sova diruang tamunya, ia menatap Icha dengan santai

"Soal Laras?" Ujarnya balik bertanya

Memutar bola mata, Icha menjawab "Ya iyalah Sam, masa soal mang Tatang!"

Samudera tertawa pelan,
"Ngapain ketawa!" Maki Icha

"Kamu kayak orang gila baru" jawabnya dengan tawa yang makin menggema, kontan saja Icha memukul kepala Samudera dengan bantal sova berulang kali, Ya. memang benar saat ini penpilannya tak jauh beda dengan orang gila, berkat ide kreatif sang kekasih pencemburunya, saking terkejutnya tadi, ia mengabaikan rencana numpang dandan di rumah Samudera, ia lebih memilih langsung mengintrogasi Samudera.

"Aduh Cha, Sakit! Udahan mukulnya mau dijawab nggak sih pertanyaan tadi" Seru Sam,

Mendengar itu Icha pun menghentikan aksi bar-barnya, Ia menatap penasaran pada Samudera

"Ya, Laras emang mantan aku" lanjut Samudera

Icha menaikan sebelah alisnya, sejujurnya Ia tak begtu kaget tentang pembenaran yang Samudera katakan hanya saja bagaimana prosesnya hingga Laras pernah menjadi pacar Samudera yang membuatnya penasaran,

"Gimana bisa? diakan orang jakarta, kamu orang bandung, terus kalian ketemunya diman?"

"Dia sodara tetangga sebelah, setiap liburan dia selalu maen kebandung, karna sering ketemu dan saling sapa ya akhirnya kita ngobrol, akrab, nyambung, saat aku tau dia suka sama aku ya aku pacarin, udah gitu aja"

"Hah?" Dahi Icha berkerut pertanda Ia bingung

"Kenapa? kamu ngira yang bakalan aku omongin itu kalimat 'kami berdua saling mencintai makanya kita pacaran' gitu?" Samudera tertawa pelan "Aku nggak cinta sama dia, move on dari kamu aja nggak bisa gimana mau cinta sama dia, asal kamu tau aku jadian sama dia itu seminggu setelah kamu pindah kejakarta"

Icha terdiam, tidak tahu harus merespon apa

"Terus ngapain dia kesini?" Tanya Icha setelah sekian detik terdiam

"Ngajak balikan, bukuan cuma tadi, sejak putus dia selalu ngerecokin kehidupan aku"

ngomong-ngomong soal Laras, gadis itu pergi beberapa menit setelah Icha memergokinya dengan Samudera untuk kedua kalinya, mantan kekasih Billy itu pergi melengos dengan wajah luar biasa mengesalkan,
"Ada si perebut pacar orang, aku pulang, besok aku kesini lagi" begitu kata pamitannya, yang kontan saja membuat Icha berang

"Kalo gue perebut pacar orang lantas lo disebut apa? Cewek nggak tau malu?!" Maki Icha dalam hati, Ia bisa saja melontarkan makiannya itu dengan lantang, hanya saja sisi baiknya yg sedang mendominasi membisikinya agar wanita seperti Laras lebih baik diabaikan saja.

Kembali ke sekarang, Icha menatap Samudera dengan tatapan tidak setuju atas sikapnya.
"Kok tindakan kamu jahat banget ke Laras? Laras emang ngeselin tapi dia juga manusia yang punya perasaan, kalo kamu emang gak suka sama dia kenapa kamu pacarin yang akhiri bikin dia jadi kayak gitu?!"

Laras memang mengesalkan, tapi sebagai sesama wanita rasanya tak adil jika Samudera memperlakukan Laras seperti itu, seandainya Sam tidak cinta Laras untuk apa dipacari? Ia seperti ikut merasakan bagaimana sakit hatinya Laras kalau seandainya gadis itu tau apa yang baru saja Samudera ucapkan

Samudera menegakan tibuhnya, membenarkan posisi duduknya hingga Ia benar-benar menghadap Icha, matanya menatap lekat pada mata bening Icha

"Apa salah kalo waktu itu aku coba nyembuhin luka hati aku? Apa salah kalo aku pengen ngilangin bayang-bayang kamu dengan cara pacaran sama orang lain yang nyatanya nggak berhasil sama sekali? Kamu nggak tau, Cha. gimana sakitnya aku waktu itu! Saat aku lagi cinta-cintanya sama aku terus kamu dengan gampangnya bilang putus cuma karna nggak bisa LDR, dan setelah itu aku baru tau kalo kamu nggak sepenuhnya cinta sama aku, kamu cuma terjebak zona nyaman bulshit sama aku, makanya kamu iya-iya aja pas aku 'tembak', aku sakit hati Cha, tapi goblognya sampe sekarang aku masih cinta kamu, aku nggak bisa lupain kamu!"