Part 26

3.6K 202 9
                                    

Bau harum masakan menguar dari arah dapur membuat Billy yang masih dalam keadaan terpejam mengendus-endus baunya, Ya, rupanya saat sesi pelukan bersama Icha tadi Billy kembali tertidur sebab Ia memang masih mengantuk ditambah rasa nyaman yang Ia rasakan saat memeluk Icha membuatnya semakin terlelap, ia mengerjap-ngerjapkan matanya, saat mata sipitnya sudah terbuka sepenuhnya Ia melirk kearah jam dinding yang kini menunjukan pukul sembilan, Billypun sedikit meregangkan ototnya sebelum akhirnya bangkit berdiri pergi menuju arah semerbak bau harum nasi goreng yang ia duga Icha yang tenga memasaknya.

Dan benar saja dari ruang Tv Billy bisa melihat punggung Icha bergerak-gerak, sibuk mengaduk-aduk nasi goreng masakannya, tanpa menunggu lama Billypun menghampiri Icha, berjalan dengan sentai hingga tidak menimbulkan suara, sesampainya disamping Icha, Billy mengelus rambut Icha pelan sambil berkata "Lagi ngapain?" pertanyaan bodoh memang sebab Billypun sudah tau pasti apa yang Icha lakukan bahkan sebelum Ia melihatnya secara langsung.

Icha bersijingkut kaget, rupanya Ia terlalu fokus pada masakannya, "Ngagetin aja sih" sungutnya "Gue lagi..-"

"'Aku' Cha" Sela Billy

Icha berdecak, Ya, saat sebelum Billy jatuh tertidur Billy memberikan ultumatum pada Icha utuk mengganti sebutan yang tadinya 'Lo-gue' menjadi 'aku-kamu' karena katanya dengan Samudra saja Icha ber Aku-Kamu kenapa dengan Billy yang sekarang sudah jadi pacarnya masih Lo-gue terus, Intinya Billy dilanda cemburu.

"Iya, ini aku lagi masak, Lo..- eh, Kamu nggak liat apa!" Maki Icha

Billy tersenyum seraya berujar "Nah gitu dong"
Ia tidak perduli Icha mengganti sebutan dengan nada tidak Iklas, yang penting pacarnya itu sudah mau menurutinya, Icha bilang ber Aku-kamu dengan Billy itu bagai makan nasi pakai garpu, Aneh.

"Nah udah mateng, tolong dong Bill, ambilin piring"

Dengan sigap Billy mengambil piring di rak yang hanya berjarak selangkah dari tempatnya berdiri.

"Nih" ujarnya seraya meletakan dua piring pada meja stool bar

Dengan segera Icha meniriskan nasi gorengnya pada dua piring tersebut, dan sentuhan terakhir Icha meletakan telur yang sudah dimasak sebelumnya diatas nasi goreng masakannya itu, sejurus kemudian Icha membawa kedua piring tersebut ke ruang Tv, diikuti Billy dibelakangnya

"Nih sarapan Nasi goreng with telur mata sapi ala ... kadarnya" ujar Icha dengan sedikit cengengesan.

Billy mengambil duduk tepat disamping Icha "Btw, rasa nasi gorengnya nggak kaya tomat busuk waktu itu kan?" Tanya Billy dengan dahi mengerenyit, sebelum melahap nasi goreng yang kini piringnya sudah berada dalam genggaman.

"Tenang aja, yang ini dijamin enak, kan buat pacar tersayang" jawab Icha seraya menaik turunkan alisnya, Billy berdecak geli dengam senyuman yang merekah,

She is my girl, batinya

Baru beberapa suap nasi goreng yang masuk pada mulut mereka tiba-tiba terdengar suara bell pintu yg ditekan tidak sabaran terbukti dengan bunyinya berdenging berkali-kali tanpa jeda, mengundang decakan sebal dari mulut Billy, sebenarnya Ia berencana tidak mau membuka pintunya kalau saja si tamu itu lebih calm,

"Aku buka dulu ya"
Setelah melihat anggukan Icha Billypun berjalan kearah pintu.
Dengan malas Billy membuka gagang pintu unitnya tersebut, dibuka secara perlahan dan saat pintu sudah terbuka Billy terkesiap kaget saat ia mendapati yang ada dihadapannya kini adalah Laras

Laras tiba-tiba memeluk Billy, dengan air mata yang berderai
"Kata Damar kamu nyetir dalam keadaan mabuk semalem ya, kenapa kamu mabuk-mabukan sekarang, Sayang"

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now