Part 24

3.8K 219 18
                                    

Icha dan Samudera memapah Billy, berjalan terseok-seok di lorong dimana unit Billy berada sesampainya didepan pintu unit Billy, Icha menekan password pintu 1111, Icha tidak tau Billy sudah menggantinya atau belum, tapi kemudian terdengar bunyi suara yang menandakan pintu terbuka, itu berarti Billy tidak mengganti passwordnya. Tanpa menunggu lama mereka kembali berjalan memapah Billy masuk kedalam kemudian Icha dan Samudera membaringkan Billy di sova.

"Makasih ya Sam, udah mau bantuin" Icha mendudukan diri di sova single bersebelahan dengan sova dimana Billy tergeletak.

Mendengar ucapan terimakasih dari Icha Samudera menaikan sebelah alisnya "Kenapa kamu yang berterimakasih?" Samudera terkekeh pelan, Ia ikut mendudukan diri disebrang sova lainnya, sedikit mengistirahatkan bahunya yang sedikit sakit akibat memapah Billy.

"Ya karena orangnya lagi tidur, Jadi aku yang wakilin" jawab Icha seraya memamerkan cengiran manis yang memperlihatkan gigi gingsulnya, yang kemudian dibalas dengan kekehan pelan milik Samudera.

Menyandarkan bahunya di sadaran sova, Icha merasa pundaknya seperti di timpa batu besar, memapah Billy dari parkiran sampai kelantai unit apartemen Billy ternyata sangat menguras energi, terang saja sebab Billy memiliki tubuh tiinggi besar dan berotot kekar.
"Aduh pundak gue sakit" keluh Icha seraya memijat pelan bahunya

"Aku aja yang laki-laki ngerasain pundak sakit, apa lagi kamu yang perempuan, nih orang kebanyakan dosa kali" jawab Samudera, matanya menatap Billy sekilas

"Kalo orangnya denger udah diabisin kamu sama dia" Icha terkekeh saat membayangkan Billy mengamuk, kemudian ia mengalihkan tatapan matanya pada mata Billy yang masih terpejam rapat, entah kenapa Ia merindukan saat-saat Billy marah-marah padanya

Icha memandangi wajah Billy dengan intens hingga tiba-tiba terdengar suara erangan Billy, Icha mengamati Billy menunggu laki-laki itu membuka matanya, tidak perlu menunggu lama sedetik kemudian mata Billy perlahan-lahan terbuka dengan dahi yang berkerut, entah sedang bingung atau menahan pusing.

"Lo udah sadar Bill?" Icha berdiri  berpindah duduk di pinggir sova yang sedang Billy tiduri.

Billy merasakan kepalanya berat sekali, rasanya sekedar di telengkan saja Ia tidak kuat, pandangan matanyapun terasa kabur tapi kemudian Billy memaksakan menggerakan kpalanya menggeleng-nggelengkan pelan agar rasa beratnya berkurang, saat matanya sudah sedikit jelas entah halusinasi atau apa, Billy melihat Icha dihadapannya, orang yang paling dirindukannya sekaligus yang hari ini sangat membuatnya marah, mata mereka bersirobok, saling memandang dengan penuh keheningan, walau samar Billy bisa melihat dahi Icha berkerut

"Bill, lo udah baik-baik aja kan, kalo gitu gue mau pulang dulu sama Samudera" Icha berdiri berancang-ancang pergi

Namun belum Ia berbalik tangannya ditahan oleh tangan kekar Billy yang menggenggamnya lemah dengan gumaman "Jangan pergi, disini aja Cha"

Icha bingung harus menuruti permintaan Billy atau tidak, ini sudah lewat batas jam malamnya, Ia takut orang tuanya khawatir padanya tapi mendengar suara Billy yang seakan tak berdaya membuat Icha tak tega, akhirnya Icha pun mengangguk,

Icha menoleh kearah Samudera yang kini berdiri disampingnya "Sam, aku temenin Billy dulu disini, kamu pulang duluan aja"

Samudera, mengangguk paham seraya berkata"Oke"
Kemudian tiba-tiba Samudera mencium keningnya yang kontan saja membuat Icha terkesiap kaget, matanya memandang mata Samudera penuh tanya, apa maksud dari ciuman dikening itu?

Mengerti arti tatapan Icha Samudera tersenyum, ia memajukan wajahnya sejajar dengan telinga Icha, Ia berbisik "Nyemburuin orang yang lagi mabok itu enak" Samudera tersenyum dengan sedikit kekehan yang terlepas dari bibir tipis pria itu, Sam mengedikan dagunya menunjuk kearah Billy menuntun Icha untuk melihat arah pandangnya, mengerti maksud Samudera, Icha menoleh menundukan pandangannya melihat kearah Billy, disana Billy memandangnya tak suka dengan cengkraman ditangan yang dirasa semakin menguat.

Merrying StrangersWhere stories live. Discover now