Part 21

3.6K 257 23
                                    

Diwattpat tuh resonya sepi banget, bikin nggak semangat apdet :( , tp yasudahlag ini untk kalian yang mau baca ceritaku :) semoga suka

Happy reading:)

Banyak typo bertebaran!
____________________________

Icha duduk termenung di kursi penumpang Taxi, sembari menatap jalanan jakarta yang tiada hari tanpa macet. Ia sengaja tidak membawa sepeda motor matic kesayangannya, sebab Ia takut akan ada hal-hal yang tidak diinginkan saat bertemu dengan Laras, dan nyatanya memang benar.

Kata-kata Laras sangat mengusik benaknya, Ia takut jika Tante Rima benar-benar menghubungi orang tuanya perihal pernikahan yang batal, juga fitnahan yang disampaikan Laras pada Tante Rima,

"kalo nggak salah orang tua lo taunya lo udah bobok-bobok sama Billy 'kan?"

Ya perkataan Laras benar, orang tua Icha sudah terlanjur percaya kalau Icha dan Billy sudah melakukan hubungan suami istri, bahkan sudah beberapa kali Icha jelaskan hingga mulutnya berbusa orang tuanya tetap tidak percaya. Orang tuanya pasti sangat marah dan kecewa bila mendengar berita ini.

Menarik nafas dalam kemudian dihembuskan perlahan, Icha merogoh tas kecilnya mengambil ponsel yang berada didalamnya, tanpa menunggu lama jarinya menari-nari di layar ponselnya mengetik sebuah pesan

"Ma, kapan pulang?"

Beberapa menit menunggu masih belum ada balasan juga, Ichapun kembali memasukan ponselnya kedalam tasnya.

"Mbak, ini kita udah sampe" ujar pak supir.

Icha mengerjap-ngejapkan matanya, menoleh kekanan dan kekiri, sedikit terkejut kala tersadar dari kelinglungannya sebab sekarang Ia berada tepat di didepan gedung apartemen tempat Billy tinggal, ternyata tanpa sadar saat naik tadi bukannya menyebutkan alamat rumahnya, Icha malah menyebutkan alamat apartemen Billy.

"Mbak?" Ujar sang supir lagi karena sedari tadi Icha masih terdiam.

"Eh iya pak" jawab Icha, kemudia Ia turun dari taxi dengan perasaan ragu setelah sebelumnya membayar ongkos taxi.

Icha sudah berada di dalam lift, Ia sedikit ragu haruskah Ia ke unit apartemen Billy atau ke tempat alya saja, jika ketempat Billy memangnya Ia mau apa? Ia sendiri masih bingung dan shok atas berita yg didapatnya.
akhirnya Icha menekan tombol lift lantai tempat alya tinggal, kemudian tak berapa lama bunyi tanda lift terbuka berhenti dilantai yang ditujunya, tapi saat Ia akan melangkah keluar Icha kaget sebab kini Alya berdiri dihapannya

"Loh, Cha lo mau ketempat gue?" Tanya Alya sembari menahan pintu lift agar tak kembali tertutup

"Iya, lo mau kemana?" Tanya Icha saat Ia melihat penampilan Alya yang rapih

"Gue mau ketemuan sama Aldi, udah janjian dari kemaren, lo sih datengnya telat" ujar Alya

"Yah, jadi gue gimana dong"

"Maaf deh, kalo enggak lo keunit gue aja dulu, gue usahain cepet balik deh" ujar Alya dengan raut bersalah

Ichapun mengangguk meng Iyakan.

***

Didepan pintu unit apartemen, Icha ragu-ragu menekan tombol 'bell' atau langsung nenerobos masuk seperti biasanya, setelah beberapa menit berfikir akhirnya Icha memutuskan menakan bell saja sebab Ia sudah tak memiliki kapasitas untuk lancang seperti biasanya lagi, Ya Icha bukan di depan pintu unit Alya seperti yang Ia setujui melainkan pintu unit apartemen Billy.

Tetttt

Tak berapa lama pintu terbuka
"Icha?" ujar Billy dengan suara kaget dan juga senang(?), Ya Ia senang akhirnya setelah beberapa hari tak bertemu, Ia bisa melihat si petasan bantingnya lagi.

Merrying StrangersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang