Pencuri Hati 5

Mulai dari awal
                                    

Seat bealt kepunyaanku juga sudah terpasang, lalu aku menyalakan mesin mobil, kemudian atur AC supaya udara didalam mobil tidak panas.

Sayangkan kalau make up Veranda malam ini luntur karena panas lalu berkeringat. Mobil sudah siap jalan, segera kuinjak gas dan meluncur ke tempat tujuan.

Aku senyum-senyum sendiri melihat penampilan party kita malam ini, kami berdua memakai dungaree atau overall. Baju kodok yang lebih familiar di telinga.

Overall kami berdua berbahan jeans warna biru navy, kalau malam gini jadi terlihat hitam, sengaja tali overall punyaku dibiarkan terlepas dua-duanya hingga bagian dada dari pakaian tersebut jatuh sampai ke pahaku. Itu membuatku terlihat rileks tapi tetap bernuansa street style.

Baju berlengan panjang yang aku kenakan berwarna hitam, tulisannya TRIBE warna putih, tak lupa aku memakai kacamata berframe hitam, sedangkan polesan wajah dibuat senatural mungkin, rambutku pun tertata rapih. Untuk sepatu aku mengenakan sepatu boat berwarna putih.

Sedangkan Veranda memakai overallnya dengan rapih, kedua tali ia pasang dengan benar, crap top berwarna putih menerawang yang memperlihatkan tubuh indahnya kalau ia tidak memakai overall, kemudian lengan putihnya terekspose cukup indah, summer shoes sepatu sendal bertali warna putih. Dengan tatanan rambut lurus namun dikeriting pada ujung rambutnya, kemudian polesan wajah Veranda dibuat senatural mungkin sama sepertiku.

Satu lagi, tas yang berukuran tidak terlalu besar itu warnanya senada dengan sepatu sendal Veranda warna putih.

"Kok ngeliatinnya gitu sih?! Ada yang salah denganku?" tanyaku ke Veranda karena ia sedang memperhatikan diri ini.

"Gak. Kamu beda aja malam ini. Lebih ok," ucap Veranda tersenyum.

"Semua inikan pilihanmu, Ve. Kamu juga cantik malam ini."

"Kalau aku sih udah pasti, Nal. Gak usah diragukan lagi," kata Veranda dengan pedenya. Kalau pedenya sudah keluar seperti ini, aku cuma bisa menggeleng sambil tersenyum.

Party diadakan di club malam daerah Jakarta. Dimana aku dan Veranda sekarang sudah ada ditempat acara. Karena ini party temannya Veranda, jadi tak ada seorang pun yang kukenal. Walaupun aku dan dia satu kampus.

Aku melihat sekeliling club sambil berjalan disamping Veranda. Memasuki club ini ibarat memasuki dunia berbeda. Karena lorong gua berdinding batu hingga ruang utama yang terkesan sangat megah, mewah, dan misterius.

Ide desain interior club yang namanya terinspirasi dari film Harry Potter ini adalah taman rahasia ditengah kota, ibarat dalam dongeng anak-anak.

Club ini dibawah bendera group Smile-out Entertaiment berada di lantai dua dan bisa menampung sekitar 800 club-goers. Disc jockeynya adalah DJ Pelli dari Las Vegas. Aku sedikit tahu tentang dia, ternyata teman Veranda yang berulang tahun cukup tajir juga.

Aku dan Veranda menuju bartender untuk memesan minum. Veranda memesan passion cocktail yang aku tahu itu ada tiga jenis minuman alkohol yang dicampur dengan sirup hazelnut. Sedangkan aku hanya memesan orange juice saja, takut mabuk, berkendara masalahnya.

Di lantai dansa sudah banyak teman-teman Veranda yang turun untuk bergoyang, semua menari dengan music yang dimainkan DJ, music yang ia mainkan beraliran RNB.

Tiba-tiba music yang dimainkan DJ Pelli dipelankan. Sedangkan yang lagi asyik bergoyang di lantai dansa berhenti sejenak, lampu sorot diarahkan ke seorang MC wanita yang ada di samping DJ. Ia pun mengambil alih acara tersebut, MC kemudian bicara dan langsung disorak sorai, tak lupa juga tepuk tangan dari teman-teman Veranda.

Pencuri HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang