Kebahagiaan Sesaat

4.7K 273 19
                                    

Auraline berjalan menghampiri Agam yang nampak sedang duduk sendiri di bangku teras Villa, cuaca semakin dingin namun lelaki itu hanya mengenakan satu jaket saja saat ini.

"Lu masih marah sama gue, Gam?" Tanya Auraline saat sudah berada dihadapan Agam.

"Gak ko" jawab Agam sambil menepuk kursi kosong disebelahnya.

"Maaf ya, Gam" ucap Auraline merasa bersalah sambil duduk disebelah lelaki itu.

"Iya gak apa-apa ko, gue udah diajarin sama Tiffany" ucap Agam yang saat ini menatap datar ke depan, hal itu semakin membuat Auraline merasa bersalah, pasalnya sikap Agam saat ini tidak seperti biasanya.

"Lu kenapa Gam?" Tanya Auraline khawatir.

"Gue tiba-tiba kangen keluarga gue, Line. Dulu gue pernah janji ke mereka kalau gue punya uang yang banyak, gue bakal ngajak keluarga buat menginap di Villa besar, dan kejadian saat ini membuat gue mengingat janji itu" ucap Agam dengan tatapan hampa.

"Iya gue paham ko Gam, gue juga selalu ngerasa kangen keluarga, tapi kita gak bisa apa-apa sekarang. Kita bahkan gak tau gimana cara untuk kembali, dan sampai kapan kita disini" ucap Auraline berusaha menahan air matanya yang ingin keluar.

"Iya Line, sekarang gue cuman punya lu" ucap Agam lalu mengalihkan pandangannya ke arah Auraline dan menatapnya lekat.

"Iya gue juga. Jangan tinggalin gue ya Gam" ucap Auraline yang juga menatap Agam lekat, sungguh Auraline sudah menganggap Agam lebih dari sekedar sahabat, Agam sudah seperti kakanya, sedari kecil pun Agam selalu menjaganya dan dia tidak mau kehilangan lelaki itu untuk kedua kalinya.

"Iya" jawab Agam sambil tersenyum tulus.

"Lu ngantuk gak?" Tanya Auraline, pasalnya gadis itu tidak mengantuk mangkanya dia datang ke teras Karena Tiffany sudah tertidur pulas dikamar setelah makan tadi, begitu juga dengan yang lainnya.

Acara barbeque tadi berjalan dengan lancar dan damai, mereka semua mulai akrab satu sama lain walau masih ada sedikit pertengkaran kecil.

"Gak, mangkanya gue duduk disini, soalnya dikamar si Chakra udah tidur takut ganggu" ucap Agam.

"Iya sama gue juga, si Tiffany udah pules" ucap Auraline setuju, bisa - bisanya mereka tidur pulas setelah makan, yaampun, dasar kebo.

"Dari dulu gue penasaran deh gimana rasanya kalau tidur ditumpukan salju" ucap Agam sambil menatap tumpukan salju didepan.

"Lu mau coba? Ayo kita coba" ucap Auraline dengan santainya lalu bangkit dari duduknya.

"Gila, gue masih cukup waras untuk gak ngelakuin itu, dingin cuy" ucap Agam menolak.

"Coba aja dulu, sini" ucap Auraline lalu gadis itu mulai berjalan menuju tumpukan salju dan dengan santainya merebahkan diri diatas tumpukan salju itu.

"Hahahaha, gila emang lu Line" ucap Agam sambil tertawa dengan tingkah nekat Auraline.

"Ayo sini gam, seru loh" ucap Auraline sedikit berteriak.

"Gimana rasanya?" Tanya Agam penasaran.

"Dingin, tapi seru kaya lembut gitu" ucap Auraline menjelaskan.

Dengan kepo Agam pun mulai terpancing, lelaki dengan perlahan bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Auraline.

"Ayo sini gam" bujuk Auraline dan setelahnya Agam nampak tiduran diatas tumpukan salju tepat disebelah Auraline.

"Ayo sini gam" bujuk Auraline dan setelahnya Agam nampak tiduran diatas tumpukan salju tepat disebelah Auraline

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Explore The Novel World Where stories live. Discover now