Sahabat ?

8.7K 403 4
                                    

"Temen lama gue" ucap Geovano lalu mematikan ponselnya.

"Ketemu disini?" Tanya Auraline dan dijawab oleh anggukan kepala Geovano.

Tidak lama kemudian datanglah sesosok lelaki berpakaian tebal serba hitam, dengan tato berbentuk ular dilehernya yang memberikan kesan menyeramkan ditambah dengan tatapan matanya yang tajam, eh tapi tunggu........

Tatapan mata tajam lelaki itu mirip seperti tatapan mata lelaki yang kemarin malam menembakan pistol ke arah kaca mobil milik Agam kan? Iya Auraline sangat yakin mereka orang yang sama, tapi tunggu dulu, ko bisa lelaki itu berteman dengan Geovano?...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tatapan mata tajam lelaki itu mirip seperti tatapan mata lelaki yang kemarin malam menembakan pistol ke arah kaca mobil milik Agam kan? Iya Auraline sangat yakin mereka orang yang sama, tapi tunggu dulu, ko bisa lelaki itu berteman dengan Geovano? Apakah Geovano yang menyuruh lelaki itu kesana kemarin malam? Tapi masa sih? Sepertinya Geovano tidak sejahat itu deh sampai menyuruh seseorang untuk menyelakai anggota geng Chakra, setau Auraline, Geovano memang bermusuhan dan tidak menyukai Chakra tapi itu hanya sekedar perasaan kesal karena Chakra selalu mengganggu hidupnya dan lelaki itu sama sekali tidak membenci Chakra.

Lelaki itu menatap tajam ke arah Auraline, aduh sialan kenapa sih semua lelaki disini punya tatapan mata yang sangat mengerikan, tidak ada yang lembut.

"Cewe lu?" Tanya lelaki itu kepada Geovano sambil mengarahkan dagunya ke Auraline.

"Bukan" jawab Geovano acuh.

"Terus?" Tanya lelaki itu meminta penjelasan.

"Lu gak perlu tau" ucap Geovano yang langsung dibalas anggukan paham.

"Kapan lu balik ke sini?" Tanya Geovano lagi dengan nada santai seolah mereka sudah lama dekat.

"Dua Minggu lalu" jawab lelaki itu yang matanya masih menatap tajam Auraline seolah menyuruh gadis itu untuk bungkam.

"Kenapa lu baru hubungin gue sekarang?" Tanya Geovano sedikit bingung lalu matanya mengikuti arah pandang lelaki itu yang ternyata ke arah Auraline.

"Karena ada urusan yang perlu gue urus dulu" jawab lelaki itu dengan santainya.

"Hm...sepertinya gue kurang fokus" ucap lelaki itu lagi sambil berjalan ke arah Auraline.

"Hallo, siapa nama lu cantik?" Tanya lelaki itu dengan nada yang sangat mengerikan, itu sangat terasa.

"Gue harap cewe cantik seperti lu hidup dengan tenang ya" ucap lelaki itu yang penuh dengan arti, dan Auraline cukup paham maksud dari ucapan lelaki itu yang sepertinya mengancam Auraline untuk tutup mulut, tuh kan benar bukan Geovano yang berada dibelakang kejadian penembakan kemarin malam.

"Gak usah bercanda, dia ketakutan" ucap Geovano dengan datar dan setelahnya lelaki itu nampak tertawa dihadapan Auraline yang justru membuat gadis itu ketakutan, aduh sialan Geovano sepertinya sedang berurusan dengan orang yang mengerikan saat ini.

"Oke sorry gue gak bermaksud buat lu takut cantik, gue cuman sedikit tertarik sama cewe yang dibawa sahabat gue" ucap lelaki itu sambil menyeringai yang sangat terlihat licik.

"Sahabat?" Tanya Auraline tanpa sadar, aduh seingat gadis itu, sahabat Geovano hanya Delano dan Argavi tidak ada pemeran lain.

"Iya, perkenalkan nama gue Darka Fendiro" ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangannya.

"Bisa kita pulang sekarang Geo?" Tanya Auraline sambil melangkah mendekati Geovano tanpa memperdulikan ucapan dan uluran tangan dari Darka.

"Oke lu masuk dulu" ucap Geovano dan dengan cepat Auraline memasuki mobil lelaki itu, jujur Auraline sangat takut jika lelaki bernama Darka itu berbuat hal yang buruk.

Dari dalam mobil Auraline tidak dapat mendengar percakapan antara kedua lelaki itu, sepertinya Geovano berpamitan dan sedikit berbicara tentang sesuatu lalu berjalan mendekati mobil dan memasukinya.

"Gak apa - apa kita ninggalin dia disini?" Tanya Auraline saat Geovano bersiap menyalakan mesin mobilnya.

"Iya, nanti gue balik lagi ke sini" ucap Geovano yang entah kenapa membuat Auraline resah.

"Kalian mau bicara berdua aja nanti?" Tanya Auraline ragu, jujur dia takut Geovano dilukai lelaki itu, firasatnya mengatakan jika Darka bukanlah lelaki baik, lagi pula lelaki itu tidak ada didalam cerita novel yang justru membuat Auraline semakin curiga.

"Iya" jawab Geovano sambil fokus menyetir.

"Dia sahabat lu sejak kapan? Ketemu dimana?" Tanya Auraline yang langsung membuat raut wajah Geovano berubah menjadi datar.

"Dia tetangga gue dulu, tapi sekarang dia udah pindah ke luar negri" jawab Geovano yang semakin membuat Auraline bingung, karakter sepenting itu ko tidak masuk kedalam cerita novelnya ya? Aduh tidak mungkin kan jika Auraline tidak mengingat karakter yang mencolok itu, karena tatapan tajamnya itu persis seperti tatapan Chakra yang penuh dendam.

"Hm....Geo hati - hati ya" ucap Auraline ragu, jujur gadis itu ingin menceritakan tentang kejadian kemarin malam pada lelaki ini namun masih terasa sedikit ragu.

"Kenapa?" Tanya Geovano yang nampaknya mengetahui jika Auraline ingin berbicara sesuatu.

"Dia serem, kayanya lu harus hati - hati deh" ucap Auraline dengan pelan takut menyinggung Geovano.

"Tadi dia cuman bercanda, wajahnya memang terlihat menyeramkan kan tapi dia baik ko" ucap Geovano yang membuat Auraline makin curiga, aduh entahlah dia bingung.

Tanpa sadar mobil Geovano sudah berhenti tepat didepan rumah Caralya, dengan cepat Auraline keluar dari mobil dan mengucapkan terima kasih lalu pamit masuk, sedangkan Geovano menancapkan gas mobilnya pergi meninggalkan rumah Caralya.

Auraline berdoa didalam hati semoga ucapan yang dibilang Geovano benar bahwa lelaki itu orang yang baik, dan semoga saja tidak terjadi apa - apa, mungkin dia salah orang, hanya mirip saja, antara lelaki itu dengan lelaki yang kemarin malam hampir menembaknya.

####

Jangan lupa vote dan komennya ya guys, biar aku semangat nulisnya :)

Explore The Novel World Where stories live. Discover now