Menjenguk Caralya

7.8K 465 30
                                    

"Tuh Agam tangan gue lebam semua, yaampun sakit banget" keluh Auraline manja saat Agam kembali ke ruang rawatnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang lebam, gadis itu bahkan tidak sadar dengan keberadaan Tiffany yang masih disana.

"Tuh Agam tangan gue lebam semua, yaampun sakit banget" keluh Auraline manja saat Agam kembali ke ruang rawatnya sambil menunjukkan kedua tangannya yang lebam, gadis itu bahkan tidak sadar dengan keberadaan Tiffany yang masih disana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Nih gue bawain kompres dingin, sini tangan lu" ucap Agam lalu duduk disebelah ranjang Auraline.

Agam dengan perlahan, mengompres kedua tangan Auraline yang lebam, hal itu tidak lepas dari kedua mata Tiffany yang memperhatikan dari sofa.

"Lu suka Alya ya?" Tanya Tiffany curiga yang membuat kedua manusia itu terkejut mendengarnya.

"Gak ko, gue udah menganggap Caralya seperti adik gue sendiri" jawab Agam menjelaskan, jujur saja Agam sama sekali tidak kepikiran tentang apakah dirinya menyukai Auraline, justru Agam sudah menganggap Auraline seperti adiknya sendiri yang harus dia lindungi.

"Iya benar tuh fan, gue udah menganggap Agam.......eh maksud gue Darius seperti kakak gue sendiri" ucap Auraline sambil menggerutuki dirinya sendiri yang selalu keceplosan memanggil nama asli Agam.

"Kenapa lu selalu manggil dia Agam? Setau gue gak ada nama Agam didalam nama panjang tuh cowo deh" ucap Tiffany curiga sambil menunjuk Agam yang saat ini memutar bola mata malas, ya pasalnya Auraline selalu keceplosan dan Agam jadi bingung sendiri menjelaskannya.

"Agam itu nama panggilan sayang gue buat Darius fan, dan hanya gue yang boleh manggil dia Agam" jelas Auraline dengan santainya yang sanggup membuat Agam terkejut, yaampun Auraline sangat santai saat mengarang cerita rupanya.

"Iya maksud gue kenapa lu manggil dia Agam?" Tanya Tiffany lagi, jujur gadis itu masih penasaran.

"Agam itu panggilan sayang yang membedakan dia sama semua orang, jadi itu hanya sekedar panggilan yang beda dari yang lain, gitu loh fan maksud gue. Ih heran lu gak paham banget" ucap Auraline dengan santainya.

"Lu kan baru beberapa hari kenal sama tuh cowo ko bisa udah ada panggilan sayang, sama gue yang lama aja masih lu panggil pakai nama" ucap Tiffany sedikit kesal, pasalnya masa dirinya kalah dengan Agam.

"Ih Tiffany cemburu ya?" Curiga Auraline sambil meledek Tiffany.

"Ih amit-amit gue cemburu, biasa aja tuh" ucap Tiffany mengelak.

"Oke mulai sekarang gue akan panggil lu Any, itu panggilan sayang gue buat lu, nah sekarang jadi adil kan masing-masing dari kalian punya nama kesayangan dari gue" jelas Auraline dengan bangga yang membuat Tiffany dan Agam memutar bola mata malas, mereka berdua mengibarkan bendera putih tanda menyerah menghadapi gadis satu ini.

Cklek

Suara pintu ruangan terbuka, lalu menampilkan sosok ke empat lelaki yang memasuki ruangan, hal itu membuat Agam menahan senyumnya, yaampun mereka dateng lagi.

"Wah udah bangun ternyata si cantik" ucap Satrio lalu berjalan ke arah ranjang Auraline.

"Kalian yang bawa buah ini ya, tadi?" Tanya Auraline sambil mengarahkan dagunya pada bingkisan buah yang cukup banyak.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now