Selamat Ulang Tahun Any

11.7K 569 1
                                    

"Biar gue anter aja" ucap Geovano dengan acuh kepada Auraline bahkan lelaki itu sama sekali tidak menatap matanya.

"Gue bisa sendiri ko" jawab Auraline menolak dengan halus, jujur saja dia takut jika tubuh Caralya merontah - rontah dan bergerak dengan sendirinya lagi seperti waktu itu jika berdekatan dengan Geovano, kan bisa gawat.

"Gue gak terima penolakan" ucap Geovano dengan nada datarnya yang mampu membuat lawan bicaranya kicep, termasuk juga dengan Auraline yang saat ini pasrah menuruti kemauan lelaki itu.

Setelahnya Geovano mengantarkan Auraline pulang dengan mobil lelaki itu, selama perjalanan tidak ada percakapan diantara keduanya, mereka berdua terdiam dengan pikiran masing - masing, hingga mobil itu berhenti di depan rumah Caralya.

"Makasih Geo" ucap Auraline setelah turun dari mobil.

"Hm" ucap Geovano dan setelahnya mobil itu sudah pergi meninggalkan Auraline.

"Hm hm hm.....irit banget dah" ucap Auraline kesal lalu berjalan memasuki rumahnya.

Auraline dengan cepat memasuki kamarnya lalu gadis itu segera mandi dan berganti pakaian, dia memanggil beberapa pelayan untuk menyiapkan pesta kecil dikamarnya selama dia mandi tadi.

"Oke bagus, makasih bi" ucap Auraline dengan tulus setelah selesai mandi dan berganti pakaian.

"Iya saya pamit dulu ya non" ucap sang pelayan lalu setelahnya mereka semua pamit meninggalkan kamar Auraline.

Auraline mengeluarkan ponselnya lalu mulai memotret tempat itu dan setelahnya dia berjalan menuju kamar Tiffany.

"Fan tolongin gue, Fan" ucap gadis itu sambil mengetuk - ngetuk pintu kamar gadis itu.

"Apa sih?" Tanya Tiffany yang nampak baru bangun tidur.

"Gue lupa naro ponsel gue dimana tadi, tolong cariin dong, Fan" ucap Auraline dengan nada sedih yang dibuat - buat.

"Minta pelayan aja gih" ucap Tiffany sedikit kesal.

"Gak mau ah malu, soalnya tadi gue lagi chatan sama Geovano" ucap Auraline berbohong.

"Sejak kapan lu punya malu?" Tanya Tiffany meledek.

"Ih cepet Fan" ucap Auraline sambil menyeret gadis itu menuju kamarnya.

Dengan pasrah Tiffany mengikuti kemauan Auraline, gadis itu nampak berjalan menuju kamar Auraline sedangkan Auraline berjalan dibelakang, dengan perlahan Auraline mengeluarkan ponselnya untuk merekam moment ini, diikuti oleh pelayan yang nampak masih bersembunyi.

Tiffany membuka kamar Auraline yang terlihat begitu gelap karena lampu kamar itu dimatikan, dengan cepat Tiffany menyalakan lampu ruangan itu dan seketika dirinya terkejut melihat pemandangan dihadapannya, terlihat sederhana memang hanya dengan hiasan beberapa balon dan bunga namun cukup memberikan kesan spesial.

"Selamat ulang tahun Tiffany" ucap Auraline dengan riang diikuti oleh beberapa pelayan yang muncul dari tempat persembunyiannya sambil membawa kue buatan Auraline tadi.

"Happy birthday to you,
happy birthday to you,
happy birthday, happy birthday, happy birthday to you"

Auraline bernyanyi sambil mengambil kue yang tadi dibuatnya diikuti oleh beberapa pelayan yang ikut bernyanyi memeriahkan.

"Selamat ulang tahun Tiffany" ucap Auraline lagi sambil memegang kue ulang tahun dihadapan Tiffany saat ini.

Tiffany hanya terdiam, jujur gadis itu terkejut saat ini, bahkan saking terkejutnya sampai tidak bisa berbicara apapun, dia sangat terharu dengan tindakan Auraline saat ini, jujur selama hidupnya baru kali ini ulang tahun gadis itu dirayakan, walau dengan cara sesederhana ini namun cukup membuat Tiffany tanpa sadar meneteskan air mata haru nya.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now