Beli Kucing

11.8K 612 3
                                    

"Disini ada yang jual kucing gak ya, Fan?" Tanya Auraline dengan randomnya, mereka berdua saat ini sedang makan dikantin.

"Lu mau beli kucing?" Tanya Tiffany sudah tidak terkejut lagi dengan tingkah Caralya yang semakin random tiap harinya.

"Iya" jawab Auraline seperlunya, jujur dia takut salah ngomong.

"Yaudah sana cari di pasar hewan" jawab Tiffany acuh, jujur saja gadis itu tidak suka dengan kucing, entahlah walau menggemaskan tetap saja Tiffany tidak suka.

"Anterin gue ya" ucap Auraline tanpa tahu apapun.

"Gak ah, gue gak suka kucing" ucap Tiffany jujur lalu mengidik ngeri ketika membayangkan bulu kucing yang menyentuhnya.

"Ih aneh, makhluk gemoi gitu lu malah gak suka" ucap Auraline dengan kesal lalu kembali makan.

"Pokoknya gue gak bisa nganter lu, lu sendiri aja" ucap Tiffany tegas seperti tidak ingin dibantah.

"Iya nanti gue cari sendiri aja, bawel" ledek Auraline sedikit kesal.

Biarlah sepulang sekolah nanti Auraline akan berjalan sendiri ke pasar hewan untuk membeli kucing, gadis itu memang suka dengan kucing namun belum pernah memeliharanya, karena adik dan ibunya alergi oleh bulu kucing jadinya dia tidak diperbolehkan merawat kucing dirumah, jadi menurutnya ini kesempatan untuk mencoba merawat kucing.

####

Sepulang sekolah tadi Auraline sudah sibuk dengan ponselnya mencari dimana letak pasar hewan yang ternyata berada didekat laut tempat bersandarnya kapal - kapal pesiar, dengan antusias akhirnya Auraline bersiap untuk berangkat secepatnya.

Setelah siap Auraline segera keluar dari kamarnya dan berjalan menemui sang supir untuk meminta tolong diantarkan ke pasar hewan.

"Permisi pak" sapa Auraline ramah kepada sang supir pribadinya itu.

"Iya non ada apa?" Tanya sang supir dengan ramah.

"Bapak aku mau minta tolong anterin ke pasar hewan, aku mau beli kucing pak" ucap Auraline dengan ramah.

"Oh iya siap non, saya panaskan mobilnya dulu ya" ucap sang supir dengan segera bangkit dari duduknya menuju garasi untuk memanasi mobil.

Tidak butuh waktu lama untuk Auraline menunggu sang supir memanasi mobilnya, setelahnya Auraline pun berjalan menuju pasar hewan diantar oleh sang supir.

"Mau saya tungguin gak non?" Tanya sang supir saat telah tiba di pasar hewan.

"Gak usah pak, saya mau liat laut juga nanti kelamaan nunggunya" ucap Auraline sungkan.

"Tidak apa - apa non, itu kan sudah tugas saya" ucap sang supir.

"Bapak pulang aja dulu, nanti kalau aku udah selesai aku kabarin biar bapak jemput kesini lagi" ucap Auraline dan langsung disetujui sang supir, setelah sang supir sudah pergi meninggalkan Auraline.

Auraline berjalan menuju pasar hewan yang saat ini cukup ramai, banyak sekali hewan yang dijual disini dari mulai yang lucu sampai yang menyeramkan seperti ular.

Mata Auraline tidak sengaja melihat sesosok yang dikenalnya, dengan segera gadis itu menghampiri sesosok yang ternyata adalah Geovano, kenapa lelaki itu ada disini?

"Kenapa lu ada disini?" Tanya Auraline setelah berada disebelah lelaki itu.

Auraline sedikit terkejut saat melihat Geovano saat ini sedang menggendong se ekor kucing kecil yang sangat imut, jujur sebenarnya didalam cerita novelnya juga diceritakan jika Geovano sangat menyukai kucing, namun Auraline masih cukup terkejut jika melihatnya secara langsung, karena tidak sesuai sekali dengan sikap dan penampilan cowo itu yang ternyata menyukai makhluk menggemaskan seperti kucing.

Explore The Novel World Where stories live. Discover now