TIGAPULUH SATU

8 2 0
                                    

Mentari telah tenggelam tergantikan cahaya indah dari bintang bintang dan bulan dengan antusias siapa damar berjalan menuruni tangga ia sudah nampak rapih bersiap menghadiri ajakan makan malam dari sang kekasih

"Mau kemana bang"tanya galen yang juga ingin menuruni tangga

"Biasa,mau kerumah ayang.dek"setelah mengatakannya mereka saling pandang lalu tersenyum

"hehe, Hati hati bang"dengan senyum lebarnya Galen melambaikan tangan saat damar ingin menutup pintu

Baru saja ingin keluar damar kembali menatap masuk kerumah namun hanya kepalanya

"Dada juga dek"

Sekarang damar sudah acuh tak acuh dengan Zahir dan Ratna satu-satunya alasannya bertahan adalah untuk melindungi adiknya

Damar tahu hidup Galen juga berat harus merelakan cintanya setelah ia melakukan banyak hal untuk queen dan harus hidup dengan tuduhan sebagai pembunuh.

***

"Hai,bro"sapa dafa damar membalasnya dengan senyuman hanyar

"riselda lagi siap-siap"ujar defa yang peka melihat damar menoleh kesana kemari

"Eh nak damar"sapa Santi damar lalu menghampirinya lalu menyalimi kedua orang tua riselda

Di ruang tengah dafa mengajak damar bermain PS sedangkan defa hanya menonton sembari sesekali membaja materi meeting untuk besok

Santi Masi sibuk memasak di dapur, galvin sedang ke kamar ingin berganti baju

riselda turun dari lantai atas, damar tak bisa mengalihkan pandangan sungguh riselda sangat cantik menggunakan dress selutut berwarna biru muda

"Tuh mata gak kering apa,ga perna berkedip"goda dafa saat memerhatikan tingkah damar yang seperti melihat sebongkah berlian

"Nunggu siapa lagi si pah"tanya riselda ketika galvin juga sudah ada di ruang tengah

"Udah tunggu aja"pinta galvin riselda hanya mengangguk

Ting...nung..

Suara bel rumah menggemah di ruangan galvin bangkit dari duduknya lalu merapihkan sedikit jasnya sedangkan Santi menyuruh pelayan untuk menghias meja

Pintu terbuka

"Johan,om,tante"

"Damar, riselda "

Ucap kompak damar dan Johan secara bersamaan

"kalian udah saling kenal,mari masuk"ucap Santi yang di angguki keluar johan

hening semua sibuk menyantap makanannya

Galvin duduk di kursi keluarga di bagian kiri ada Santi,defa,dafa dan damar sedangkan di bagian kanan ayah serta ibu Johan,riselda dan Johan

"Gimana sekolah kalian"tanya galvin memecah keheningan

"Baik ko om"ujar Johan lalu melanjutkan menyantap makanannya

"Agak ketinggalan dikit pah, tapi udah di bantuin ino"ucap riselda lalu menatap damar yang ada di ujung meja

"Sebelumnya maaf kalau agak tidak sopan,kok bisa nak damar ada disini"baru saja riselda ingin menyahut damar langsung berucap

DAMAR GRALINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang