TUJUBLAS

12 5 0
                                    

"gimana kondisimu nak"tanya zahir,
Namun tak ada respon dari damar seolah tak ada yang berbicara dengannya

"Sampai kapan kamu cuekin ayah nak"tanya zahir sejak mengetahui bahwa damar masuk rumah sakit pagi tadi lelaki paruh baya ini setia menemani sang bua hati hingga siang ini

Sementara teman teman damar bersama Maya dan natasya kini berada di sekolah mungkin beberapa jam lagi mereka akan datang

Pintu ruangan nampak berbunyi seorang gadis cantik mengenakan celana cargo dan baju kaos hitam polos membawa nampan makanan diambang pintu

"Masuk ris"pinta damar saat melihat riselda

"Makan dulu Ino biar kuat"riselda duduk di samping nakas sementara Zahir di sisi lainya

"Aaaak"ucap riselda sembari menggaungkan sendok kemulit damar,hari ini riselda tak masuk sekolah sengaja untuk merawat damar

Di suapan pertama damar membuka mulutnya dengan mengangak setelahnya tak mau lagi membuka mulut

"Ih kok mulutnya di tutup"ucap riselda disertai rengekannya

"Rasanya pahit ris"komplen damar

"Nak ayah pamit dulu,cepat sembuh ya"Zahir mengacak-acak rambut damar lalu mengecup kening anaknya sebelum keluar dari ruangan serba putih itu

"Sebaiknya kamu belajar memaafkan ino,masa sama orang lain bisa sama ayah gak bisa"nasehat riselda

"Gue juga gak tega ris,tapi gue cuman manusia,apa gak pantes gue marah"damar merunduk menatapi selimut yang menyelimuti Arema kakinya

"Lo pantes marah Ino,pantes banget malahan.tapi ingat kebahagiaan udah di depan kamu"riselda memegangi bahu lelaki di hadapannya

BRAK

Pintu terdorong cukup kencang hingga bersentu tembok menghasilkan suara yang keras di ruangan

"Bisa santai gak lo"ujar damar

"Sorry mar gue seneng banget"frendhi bersama yang lain kini memasuki ruangan

"Lo tu kaya mau di kasi makan aja"timpal gerfsen yang berdiri di sebelah frendhi

"Maya mana ata"tanya damar ke atalah saat tak melihat kehadiran Maya

"Di kolong jembatan"jawab santai atalah,damar hanya menganggukinya

"Lo udah tau becanda ye"geredilan memukul pelan bahu damar sembari cekikikan dengan yang lain

"Lo pikir dia becanda,Maya emang demen di kolong jembatan bantuin anak jalan sesekali ngajari membaca biarpun Maya aja goblok"ucap damar definisi kalimat memuji dan menghina secara bersamaan

"Eh ada riselda"sapa Herlan,tak ada respon dari riselda gadis ini Masi setia mengaduk bubur damar yang sisa setengah

"Masi marah kali sama Lo"timpal Satya

"Seriusan ris Lo Masi marah sama gue karna kejadian pertama kali kita ketemu"Herlan memelototi riselda

Riselda nampak melihat bagian mata dan kaki Herlan secara bergantian lalu membuang muka

"Tapi gue beneran dulu Lo item tapi sekarang Lo mandi apaan bisa bening kaya gini"Benar si yang di katakan Herlan perubahan signifikan terhadap riselda bahkan tak membutuhkan waktu lama hanya perlu satu Minggu saja saat ayahnya dirawat di rumah sakit

"Dari dulu itu gue udah kaya gini cuman karna sering di bully gue selalu kucelin muka gue, biar si paling sok cantik gak kepanasan"

*****

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now