DUAPULUH SATU

13 4 0
                                    

***

Lo berdua habis di gebukin siapa"tanya Satya pasalnya saat ini kondisi Herlan yang di penuhi luka di area wajahnya dan damar yang kepalanya di balut perban

"Habis jatuh"ujar damar

"Lo berdua kecelakaan di mana,gak aga angin-anginanya"ucap frendhi yang tengah bersantai di bawa pohon alpukat di belakang markas

"Kita berdua mah gak anak mami jatuh bangun terus kerumah sakit"ucap Herlan yang kini ikut rebahan di atas hamparan rumput,markas DETREW memang markas yang rindang di penuhi pepohonan dan bunga-bunga berbeda dengan markas geng motor pada umumnya yang identik dengan minuman alkohol,rokok dan coretan di dinding

"Motor Lo berdua hak lecet,bohong lu"ujar gerfsen yang baru datang menghampiri damar, Herlan, satya dan frendhi sementara Yang lain belum nampak batang hidungnya

"Motornya udah gue bawa ke bengkel tadi pagi gak liat gue di anterin sopir kalau motor amar emang gak di pake"ucap Herlan yang bersantai menghisap rokok sembari ikut bersandar di pohon dengan Satya

"Si Johan mana"ucap geredilan yang tengah berbaring di paha natasya yang duduk bersila diatas rerumputan

"Biasa lagi latihan paski"ucap damar yang memilih duduk di sebelah atalah yang kalem anyem bermain handphone

****

"Akhir-akhir ini kok Lo kaya ngehindar si"ucap riselda yang menghampiri damar yang tengah beristirahat setelah mengisi jam kosong dengan bermain basket

"Nih air di minum Ino"setelah tak di gubris riselda memili memberi sebotol air kemasan kepada damar

Dengan mendongak damar meminum seisi botol tandas tak tersisa

"Makasi"kata damar, setelah merapihkan sedikit ikatan sepatunya damar beranjak ke ruang ganti baju tanpa melirik sedikitpun riselda yang duduk merenung di tribun

"Ngapain si amar ngacangin riselda"ujar Johan melihat kejanggalan di kedua pasangan itu

"Yaelah Napa lagi si amar"Herlan menggeplak pelan kepalanya

"Bentar juga baikan"ujar frendhi yang bersantai di tiang basket sembari menikmati sebungkus basreng

"Lo lagi kenapa Ino"tak tinggal diam riselda menghampiri damar yang telah selesai mengganti pakaian

"Gue gak papa kok"jawab damar belum saja damar pergi menghindar riselda memeluk tubuh damar begitu erat dari belakang

"Ino kamu kenapa,jangan gini gue udah terlanjur sayang sama kamu jadi gue mohon jangan diamin gue"riselda bahkan menangis seseganggukan,damar dapat merasakan punggung bajunya yang terasa lembab akibat air mata riselda

"Jangan nangis"damar berbalik memeluk riselda tak kalah erat

"Gue bukan ngehindar ris tapi"ucap damar berusaha menimang-nimang ucapan berikutnya

Seolah paham dengan pemikiran damar riselda menatap sendu kearah wajah damar yang menatapnya begitu teduh seolah di penuhi kasih sayang

"Jangan bilang ini karna kak defa"mendengar penuturan itu damar mengangguk

"Udah berapa kali si kakak gue selalu aja ikut campur masalah kita"kini riselda merasa geram saat memikirkan kakaknya yang satu itu

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now