DUAPULUH DELAPAN

9 2 0
                                    

"mar,jadi gimana projek nya"damar bingung sendiri dengan perkataan frendhi pasalnya ia juga Masi bimbang dengan projek tersebut

(Author: kalau kalian lupa mereka sempat bahas projek ini di chapter 22)

Huft damar menarik nafas dalam-dalam saat ini para anggota inti DETREW serta Natasya, Savira, Maya, dan riselda sedang berkumpul di depan ruangan gerfsen yang tak kunjung sadarkan diri

"Bukannya gak jadi tapi di tunda aja nanti kalau aku udah sukses baru deh gue bangun panti asuhannya,soalnya kalau kita maksa gunain tanah itu untuk membangun bisa-bisa setelah bangunannya jadi terus di huni para preman bokap gue bakalan gaduhin tu panti"ujar damar hanya di angguki yang lain

pasalnya jika mereka melanjutkan pembangunan damar merasa khawatir dengan teman-temannya di karenakan ayahnya itu akan melakukan apa saja demi sebongkah harta

"Oke terserah lo aja, kapanpun Lo butuh bantuan kami selalu ada buat Lo amar"geredilan merangkul bahu damar yang kebetulan duduk bersebelahan dengannya

"Hai, gimana kondisi gerfsen" linesya melambaikan tangan setelah sampai ke depan ruang UGD yang Masi di tempati oleh gerfsen

"Eh ada linesya,hai juga"sapa Savira mereka sudah begitu akrab pasalnya mereka berdua sering bertemu ketika rapat atau sedang piket OSIS yang lainya hanya membalas sapaan dari linesya dengan tersenyum ramah

"nes, sini"frendhi mempersilahkan linesya untuk duduk di sebelahnya

"tadi gue di telfon ama wali kelas untuk Dateng jenguk gerfsen sebagai perwakilan kelas kita"yang lain hanya mengangguki ucapan linesya

"guys,gue mau ngomong sesuatu"ucap frendhi nampaknya begitu serius dengan apa yang akan di katakannya

"Serius banget lo merinding gue"Johan sampai bergidik sendiri kalau melihat frendhi mode serius

Perlahan frendhi menggenggam tangan linesya lalu menatap dalam wanitanya linesya hanya mengangguk agar frendhi melanjutkan ucapannya

"Gue ama linesya udah resmi pacaran"

Saat yang lain Masi tidak menyangka lelaki modelan frendhi bisa menaklukan seorang wanita pintar dan cantik seperti linesya damar dan Maya hanya tersenyum kecil dari tempatnya

flashback on

Setelah berani mengungkapkan perasaannya ke linesya tepat di hari ulang tahun sekolah frendhi nampak murung ia berdiam diri di atas ruftop hotel

"Ngapain bengong di sini kerasukan setan hotel lu"perlahan damar duduk di sebelah frendhi saat ini sudah pukul 03.25 pagi

"Tau dari mana Lo gue ada di sini"tanya frendhi yang Masi fokus menatap jauh kebawah melihat indahnya ibu kota

"Maya, dia gak sengaja liat lo waktu nambahin rekaman itu ke file yang udah di sediain anggota OSIS, Maya minta maaf, soalnya dia enggak maksud ngintip tapi kebetulan sebelum acara di mulai Maya ke belakang panggung buat nelfon bokapnya dan gak sengaja liatin lo

"Ngapain si lo gak pacaran aja sama linesya"tanya damar soalnya ia juga sudah tau kalau hubungan antara mereka berdua sudah cukup dekat sejak kelas sepuluh

Frendhi yang selalu di lihat oleh mata dunia adalah anak yang riang, kocak dan nyengir kapan pun. Sebenarnya semua itu hanya topeng. orang-orang selalu iri dengan kehidupan keluarganya yang harmonis dan bergelimang harta.

DAMAR GRALINO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang