DUAPULUH EMPAT

10 4 0
                                    

"jangan kepedean Lo,motor gue lagi di bengkel aja"ucap galen setelah turun dari kendaraan damar

"Iya gak papa kok,lagian kita saudara udah semestinya saling membantu"jawab damar lalu ia terlebih dulu berlari menuju kamar eyang

"Ayah gimana kondisi eyang"tanya Galen setelah sampai di depan pintu kamar eyang

"Kondisi eyang lagi keritis nak,kita cuman bisa berdoa sekarang"ucap Zahir yang terlihat begitu lesu bayangkan ia terbang dari Jerman ke Indonesia tanpa istirahat

"Ayah tidur aja,damar sama Galen yang bakal jagain eyang"pinta damar yang melihat kondisi ayahnya juga begitu berantakan

"Mas bagaimana kondisi mamah"ucap Ratna begitu dramatis tentu damar tau itu hanya sekedar aktingnya saja

"Sayang kondisi mamah kenapa,jelasin"Ratna kini memeluk tubuh Zahir

"Bunda biarin ayah istirahat dulu"ujar Galen yang melihat Ratna begitu alay menempel ke tubuh Zahir

Kini di depan ruangan eyang hanya tersisa damar dan galen,Zahir yang berada di lantai dua untuk beristirahat sedangkan Ratna entah hilang kemana

"Lo beruntung Ale bisa tumbuh bersama eyang,ayah dan nyonya,sedangkan gue baru kenal sama eyang"racau damar yang duduk bersampingan dengan Galen

"Mikir dulu sebelum bicara,Lo lebih beruntung karna hidup dengan gelar orang baik lah gue di cap sebagai pembunuh"ucap galen yang masi merunduk di sebelah damar

Pintu kamar eyang terbuka,reflek damar dan galen berdiri di hadapan pintu

"Dok gimana kondisi eyang"tanya Galen

"Kondisi eyang semakin menurun"ucap dokter dengan lesu

"Lo itu di sini di bayar buat nyembuhin bukan buat eyang gue sekarat"bentak Galen yang juga menarik jas yang di kenakan sang dokter

Sigap damar menarik Galen lalu menjauhkan Galen dari dokter

"Atas perlakuan adik saya,saya minta maaf dok"damar merunduk di depan dokter

"Gak papa itu hal yang normal tentunya itu karna Galen cuman takut kehilangan eyang,Galen emang gitu anaknya emosian tapi sebenarnya dia tipikal orang yang penyayang"ucap doker pribadi eyang sebelum akhirnya masuk kembali kedalam kamar

"Tu anak kemana si"damar berusaha mencari Galen di beberapa tempat di rumah eyang

Karena lelah mencari ia memilih duduk di tepi kolam ikan yang ukurannya lumayan besar di halaman belakang rumah

"Beruntung yah jadi kalian bisa kumpul bareng makan gratis hehe"ucap damar sembari menatapi ikan di dalam kolam tersebut

"Aneh Lo"ucap galen yang ikut duduk di sebelah damar

"Iya Lo bener Ale,gue rada aneh bisa bisanya gue enggak di percintaan di keluarga semuanya berantakan tapi sekarang gue udah punya DETREW sebagai rumah"cetus damar lalu berjalan pergi dari Galen

"Ngapain Lo gak benci sama gue di saat anggota DETREW gak ada yang anggap gue manusia"triak Galen damar yang berjalan membalikkan tubuh

"Gue tau gak semua orang jahat itu buruk"ucapan singkat tersebut membuat Galen diam di tempat sedangkan damar kembali berjalan

***

"Di karenakan kondisi eyang yang sudah rentan dan penyakit yang di deritanya juga sudah sangat parah kami sudah melakukan yang terbaik tapi Allah mau emang bebas dari segala penyakitnya,saya selaku dokter pribadi eyang juga ikut merasakan belasungkawa yang sebesar besarnya"ucap dokter rasanya seolah jantung damar berhenti berdetak saat mendengarnya lelehan air mata mulai menjatuhi kedua pipinya

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now