TUJUH

18 4 0
                                    

Damar memacu kendaraan sport miliknya untuk bertemu dengan keluarga hangat milik riselda sudah sebulan berlalu namun belum ada peningkatan dari kondisi galfin

Tadinya damar ingin menuju lokasi rumah atalah namun lelaki itu tidak berada di rumah akhirnya damar memilih menjenguk ayah riselda

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab bersamaan Santi dan Dafa

"Udah jarang mampir Lo,lagi sibuk ngapain"tanya Dafa

"Gak boleh gitu udah bagus damar mau mampir"ucap Santi pasalnya cara berbicara Dafa terkadang punya makna baik namun cara pengucapannya salah

"Lagi gak sibuk kok,gak enak aja kalau saya mampir tiap hari"ucap damar

"Kok gitu si,kami malah seneng kalau kamu mampir"Santi tersenyum hangat ke damar

"Ino"ucap riselda yang baru saja datang di depan pintu membawa beberapa bungkus makanan

"Nih anak ditungguin lama bener, perut gue udah meronta nih"Dafa memegangi perutnya seperti seorang ibu hamil

"sorry lama kak,tadi gue beli makanannya bukan di kantin rumah sakit udah bosen pesan makanan di situ Mulu"ucap riselda lalu mengeluarkan empat porsi makanan dari dalam Paper bag

"Lo si gak bilang mau Dateng jadi gue belinya empat doang"ucap riselda setelah membagikan ketiga makanan lainnya ke Defa,Dafa dan Santi

"Gak papa gue Masi kenyang"ucap damar

"Nih ambil aja"ucap dingin defa menyodorkan makanan miliknya ke damar

"Makasi sebelumnya kak,gak usah saya udah makan kok"tolak damar secara sopan

"Gak usah kak,biar ino makannya sama gue aja soalnya porsi makanan gue banyak"ucap riselda pasalnya saat memesan makanan ia memilih porsi jumbo ayam geprek

"Curang lu masa kita di beliin yang kecil"Dafa membuka sekotak nasi berisi lalapan dan sambal di pinggir ayam geprek

"Di beliin udah syukur"ucap riselda lalu menarik tangan damar menuju sofa di dibagian sudut ruangan,Santi duduk di samping brangker galfin sedangkan Dafa dan Defa duduk di kursi yang ada di bagian balkon

tak heran menyapa ruangan galfin dilengkapi banyak fasilitas, menginap seminggu saja sudah bisa menghabiskan Lima belas juta rupiah namun jumlah itu Masi bisa di hendel keluarga galfin walaupun tanpa ke kantor ada defa yang setia mengurus berjalannya perusahaan

"Sendoknya cuman satu gimana cara makannya"riselda menatap lesu kearah sekotak makanannya

"Gak usah repot ris makan aja,gue jadi gak enak kalau Lo gitu"ucap damar lalu membukakan makanan riselda

"Gue makan ya"riselda menatap cukup lama damar

"Makan aja"ucap damar

"Ribut banget si kaya orang kasmaran aja,kalian"triak Dafa dari balkon walau kurang jelas karna ia sementara mengunyah

"Mulut Lo di jaga,gue itu solit bukan kasmaran"triak balik riselda,Santi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya

"Makasi Ino,berkat Lo gue jadi tau kalau diam gue itu sekedar sikap bukan sifat"riselda tersenyum kearah damar

"Makan,gak usah makasi-makasi"pinta damar akhirnya riselda mulai memakan makanan miliknya

"Enak banget,Lo mau gak cobain"riselda menyodorkan sesuap nasi dan ayam kearah damar

"Lo Makan aja"damar mendorong pelan sendok dari hadapan wajahnya

"Lo harus coba"damar sedikit melirik kearah keluarga riselda,Santi yang mengangguk sebagai isyarat membuat damar membuka mulutnya

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now