DUA

48 5 2
                                    

Sesampai di depan kos kosan sederhana yang di tempati damar ia buru-buru mengganti pakaiannya menggunakan baju kaos hitam polos di padukan kemeja kotak kotak bermotif hitam putih yang dibiarkan tak di kancing lalu celana jeans hitam menjadi pilihan damar walau dengan pakaian sederhana percayalah aura damar sangat membuncak

Di perjalanan damar singgah di tepi trotoar"Cing,kecian banget si...,sini biar saya kasi mam"damar lalu mengeluarkan sebungkus makanan dari kantung kresek,damar sangat sering membawa makanan kucing ketika berkendara hatinya tak tega melihat mahluk tanpa dosa itu berkeliaran dengan perut kosong hal itu juga berlaku pada setiap hewan Malang yang ia lihat

***

"Assalamualaikum"ucap damar ketika sampai ke depan ruang UGD

"Waalaikumsalam"jawab Santi yang tengah menunduk lalu menatap kearah sumber suara

"tan,riseldanya mana?"tanya damar ketika tak menemukan kehadiran riselda

Pintu ruang UGD terbuka kedua suster keluar dari ruangan

"sus bagaimana kondisi suami saya" tanya santi ketika kedua suster itu menghadap ke arahnya

"kondisi suami ibu saat ini sudah lumayan stabil namun tetap saja suami ibu belum sadar akhirnya kami memutuskan memindahkan pasien ke ruang rawat inap,kata pak dokter begitu bu"ucap salah satu suster

"Baik kalau begitu kami kedalam dulu bu,untuk mengurus kepindahan pasien"Santi mengangguk kearah sang suster

"Nak,tolong panggilin ayu,dia lagi di taman rumah sakit,kabari kalau papanya udah mau dipindahin ke ruang rawat inap,ayu anaknya memang gitu gak mau dilihat kalau lagi sedih"ucap santi

"baik tan"ucap damar lalu berjalan menuju taman rumah sakit

ketika sampai di taman damar melihat tubuh gemetaran riselda dapat ditebak bahwa gadis itu tengah menangis tanpa berbicara sedikit pun damar menghampiri riselda

Damar duduk di bagian ujung bangku yang berada di taman rumah sakit,riselda yang mengetahui kedatangan damar menghapus air mata yang sudah mengalir di pelubuk pipinya

"kalau mau nangis silahkan jangan ditahan dari pada sesak"ucap damar memulai pembicaraan

"ino tahu gak?hari ini ulang tahun gue, gue cuma berharap hari ini bisa rayain bareng mama papa tapi ngapain tuhan buat papa kecelakaan"Keluh riselda menatap kearah atas sana ada kelap kelip bintang

"Happy birthday ris,jangan gitu ini semua udah tuhan rencanain jadi lo gak boleh marah sama tuhan,tuhan tahu lo sanggup makanya dia kasih cobaan ini sama lo"ucap damar

"tapi gue nggak sanggup,ino. rasanya separuh dunia gue hilang gue gak pernah berharap banyak dengan dunia cukup bisa bahagia sama keluarga gue itu udah cukup,tapi kenapa papa harus kayak gini"sebutir air mata kembali membasahi wajah riselda

"Eh,gue lupa,bokap Lo udah di pindahin keruang rawat inap"ucap damar ketika mengingat perintah dari Santi

Damar lalu berdiri dari duduknya namun tangannya di cekal oleh riselda "sorry gue jadi banyak ngomong"ucap riselda lalu menundukkan wajahnya

Damar mengelus pelan rambut riselda yang agak berantakan"gue ngerti kok"ucap damar lalu menarik tangan riselda untuk menuju ruangan

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now