DUAPULUH TUJUH

8 2 0
                                    




Bukanya gue gak suka,Lo terlalu sulit buat dicapai,saingan gue tuhan hehe

~°•HAPPY READING •°~

Ceklek

Damar membuka pintu ruangan  yang di tempati ayah riselda

"Bengong aje,sini bro"dava memanggil damar yang masi berada di ambang pintu melihat ke harmonisan keluarga yang berada di hadapannya

Hari ini galfin telah sadar dari komanya setelah hampir setengah tahun terbaring di ruangan itu

"Pah,dia anak yang udah nolongin papa saat kecelakaan"usap Santi kepada sang suami

"Makasih nak"ujar galvin ia lalu membuka lebar tangannya untuk memeluk malaikat yang sudah menolongnya

Tak pikir panjang damar masuk kedalam dekapan galvin dengan tangan besarnya galvin menepuk-nepuk pundak damar

Tuhan beginilah rasanya di dekap seorang ayah dengan begitu tulus, rasanya begitu hangat kehangatannya sampai kedalam hati. berbeda dengan terakhir kali saat damar di peluk oleh ayah kandungnya bahkan hati juga dapat menganalisis mana pelukan penuh hati dan sekedar pelukan sandiwara

Rasanya damar ingin menangis saja, saat ini ia begitu sakit hatinya begitu sakit seolah di tikam berkali-kali oleh belati namun saat ia sentuh tak ada satu pun luka sekali lagi damar kecewa akan keluarga

"Loh kok nangis si" tegur Santi buru-buru damar menyeka sudut matanya

"Enggak kok tan"

"Sekarang waktunya pasien untuk beristirahat"entah sejak kapan ada suster di ruangan itu damar akhirnya keluar bersama yang lain

Jangan tanya soal defa lelaki itu saat ini sedang ada perjalanan bisnis ke luar negeri

****

"Udah jarang sekolah lo,eh lupa Lo Udah kaya sekarang"

"Kangen lo, gue baru ga masuk dua hari dit"

"Kegeeran lo" bukanya damar benci kepada radit tapi tingkah anak ini sangat menggangu aktivitasnya di sekolah

"Halo boneka lucu"Roni mencengkram kuat dagu damar bahkan kuku-kukunya membuat damar meringis akibat menggores dagunya

"Mas"tak menghiraukan Roni yang menatapnya nyala damar malah memeluk sosok Roni yang ada di hadapannya

"Mas, pukul aja gue, siksa aja, gue beneran rindu. biarin gue meluk Lo sekali ini aja" walau kini darah segar mengucur dari dagunya akibat cengkraman Roni namun damar tetap tak melepaskan pelukan itu baginya roni tetaplah Abang yang baik yang pernah menyayanginya beberapa tahun silam

"Gue rindu sama mas Roni yang dulu"Sura damar bergetar rasanya pelukan dengan roni menghilangkan separuh beban hidupnya

"Gak usah sok dramatis njig"Roni mendorong damar begitu keras hingga terbaring ke lantai saat ini mereka berada di gudang sekolah saksi bisu seluruh luka dan rundungan yang di alaminya

"Bang, gue bisa jelasin, gue mohon sekali aja dengerin gue" ucap damar ia memegangi kaki Roni yang ingin melangkah keluar

"Bacot Lo"ucap Roni lalu menendang damar hingga terpental dari hadapannya

Radit sudah melangkah terlebih dulu meninggalkan gudang sedangkan Roni sedang ada di ambang pintu ia sedikit berbalik untuk melihat damar

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now