BAB 7

42.6K 3.6K 376
                                    

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak.

Sea duduk di tribun, ternyata Sean membawanya ke arena balapan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Sea duduk di tribun, ternyata Sean membawanya ke arena balapan. Anak perempuan itu tidak duduk sendirian, ia ditemani oleh teman Sean yang bernama Yoshino dan dirinya juga memakai jaket milik Yoshi.

"Ini ada cokelat, biar lo nggak kedinginan," Yoshi memberinya secangkir cokelat hangat yang baru di antar oleh seorang pemuda.

"Makasih," Sea menerimanya, karena tubuhnya hampir membeku.

Yoshi mengangguk, pemuda itu menatap ke bawah untuk melihat Sean yang memenangkan babak pertama. Tempat ini berbeda, ada tiga sesi atau bisa lebih untuk menentukan siapa pemenangnya dan disini semua orang hanya bersenang-senang sambil menyalurkan hobinya.

"Lo siapanya Sean?" tanya Yoshi yang kali menatap Sea yang duduk di sebelahnya.

"Adik angkat," jawab anak perempuan itu dengan senyuman lebarnya.

Yoshi langsung mengalihkan pandangannya, kulitnya yang putih tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya. Pemuda itu kembali melihat ke arah Sea yang begitu fokus dengan minumannya.

"Gimana sikap Sean sama lo?" tanyanya.

"Bang Sean? Aku belum bisa jawab, soalnya aku baru tinggal disana belum seminggu," jawab Sea yang tidak mungkin mengatakannya dengan jujur, karena Yoshi adalah teman Sean.

"Nggak perlu takut, gue nggak bakalan bilang ke Sean. Pasti lo tertekan sama tingkahnya ya? Banyakin sabar kalau sama Sean, dia emang keras kepala dan sering marah-marah nggak jelas," Yoshi tertawa kecil, karena melihat ekspresi Sea yang begitu lucu.

"Lucu banget sih! Jadi pacar gue yuk!" kata Yoshi yang membuat Sea tersedak cokelat yang baru saja diteguknya.

"Eh-eh gue nggak ada maksud ngagetin lo, sorry."

Yoshi terlihat panik, karena ia sudah membuat adik angkat Sean tersedak. Pemuda itu tidak mau menjadi sasaran amukan Sean, karena dirinya diperintahkan untuk menjaga Sea bukan menggoda adik angkat dari temannya itu.

"Gapapa, aku cuma terkejut aja. Kak Yoshi bercandanya nggak lucu, lain kali jangan gitu lagi," Sea mulai merinding berdekatan dengan pemuda itu, karena baru pertama kali mereka bertemu—Yoshi sudah menggodanya.

"Siapa bilang gue bercanda? Gue beneran ngajak lo pacaran, gue orangnya baik, ganteng, rajin menabung dan nggak pernah nyakitin perasaan cewek," ujar Yoshi sambil menyugar rambutnya ke belakang.

'Ganteng sih, tapi rada prik. Gue jadi merinding,' batin Sea yang tidak bisa menyembunyikan ekspresi takutnya.

Yoshi menggaruk kepalanya yang tidak gatal, melihat reaksi dari Sea membuatnya tersadar dan tidak mau menggodanya lagi. Sea memang cantik, tapi Yoshi tidak mungkin bisa mendapatkan persetujuan dari Sean untuk memacari adik angkatnya.

The Villain's Obsessed (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora