BAB 4

43.1K 3.5K 303
                                    

Happy reading

Tandai typo dan jangan lupa tinggalkan jejak

Hari keempat Felix dan Vanila pergi ke luar negeri, mereka akan berada di luar negeri selama delapan hari dan Sea harus bisa bersabar menghadapi tingkah Sean yang tidak ada habisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari keempat Felix dan Vanila pergi ke luar negeri, mereka akan berada di luar negeri selama delapan hari dan Sea harus bisa bersabar menghadapi tingkah Sean yang tidak ada habisnya. Pemuda itu terus menindasnya dan Sea tidak bisa melawan, karena dirinya bisa saja ditendang keluar dari kediaman Delwin oleh Sean.

"Woy! Jangan lupa kerjain tugas gue, awas aja kalau gue pulang sekolah—tugasnya masih belum beres!" kata pemuda itu sebelum menjalankan motornya.

"..." Sea tidak menjawabnya, ia hanya menampilkan senyuman manisnya.

"Sabar, sabar!"

Sea mengusap dadanya dengan sabar, baru saja Sean dengan sengaja mengegas motornya dengan suara yang sangat berisik. Beruntungnya pemuda itu berangkat lebih pagi dari biasanya, jadi Sea bisa sedikit bernafas lega.

Sea terlihat sangat bahagia dan tidak berhenti tersenyum menyapa para pekerja di kediaman Delwin, ia begitu karena hari ini pindah ke kelas akselerasi. Sea sudah tidak sabar melihat kelas barunya, pasti teman-temannya tidak seberisik di kelas reguler.

"Nona, ini ada hadiah dari Nyonya," salah satu penjaga datang menghampirinya.

"Terima kasih, Om," ucap Sea dengan senyuman lebarnya.

Hadiah dari Vanila, menjadi hadiah pertama yang Sea terima di dunia ini. Ia membawa hadiahnya ke dalam kamarnya, Sea akan membukanya nanti setelah pulang sekolah. Ia juga memasukkan buku milik Sean ke dalam tasnya, Sea akan mengerjakannya di sekolah saat istirahat.

"Sekarang waktunya berangkat sekolah!" serunya yang terlihat begitu bersemangat.

Sea hendak keluar dari kamar, tetapi ada suara ponsel di dalam tasnya. Ia membuka kembali tasnya dan mencari sumber bunyi tersebut, Sea merasakan getaran di dalam buku milik kakak angkatnya.

"Ini ponselnya bang Sean? Jangan bilang ponselnya ketinggalan."

Sea bergegas keluar dari kamarnya, ia akan meminta penjaga yang biasanya untuk mengantar ponsel sang kakak. Takutnya ada sesuatu yang penting di dalam ponsel Sean.

"Om, bisa anterin ponselnya bang Sean? Ponselnya ketinggalan di bukunya," Sea menghampiri penjaga yang sering mondar-mandir di ruang tengah.

"Bisa, sekalian saya yang mengantar Nona. Kita ke sekolah tuan Sean dulu," jawabnya.

Sea melihat jam di ponsel sang kakak, ini masih jam setengah tujuh dan tidak apa-apa kalau dirinya mampir ke sekolah Sean.

Ia juga ingin tahu seperti apa sekolah Sean, apalagi disana ada protagonis cowok yang memang satu sekolah dengan Sean—bahkan mereka teman satu tongkrongan. Protagonis cewek akan muncul, saat Sean berkuliah nanti dan saat itu adalah awal mula dari cerita novelnya dimulai.

The Villain's Obsessed (End)Where stories live. Discover now