PROLOG

95.7K 4.7K 458
                                    

Selamat datang di cerita baru

Semoga kalian suka

Jangan lupa tinggalkan jejak

"Andwaeeee!" teriak Seandra yang tidak terima tokoh kesayangannya tewas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Andwaeeee!" teriak Seandra yang tidak terima tokoh kesayangannya tewas.

"Kenapa tokoh jahat selalu mati? Kenapa nggak dikasih orang lain aja, biar dia bahagia dan nggak ngejar tokoh utama yang udah punya takdir. Sumpah ini nggak adil!" Sea melempar novel di tangannya.

"Huhuuu.... Ocean nasibmu malang sekali, pacar gue jadi ubi," tangisnya pecah, ia masih belum terima kalau tokoh kesayangannya berakhir mati.

"Dasar author jahat! Cowok gue kenapa dibikin mati? Mending kasih ke gue aja, daripada dimatiin," Sea masih sesenggukan, gadis itu mengambil kembali novel yang tadi dilempar.

"Andai gue bisa masuk ke dalam novel lima menit aja, nanti gue culik Ocean biar nggak mati. Terus gue nikahin dan kita hidup bahagia berdua," Sea melihat lagi isi novelnya dan tangisannya semakin kencang.

Duk! Duk! Duk!

"Seanjing! Lo bisa diem nggak? Ini tengah malem, setan!" suara abang Sea yang tengah mengendor-gedor pintu kamarnya.

Ceklek!

"Huwa... abang, pacar gue mati," adunya kepada pemuda di hadapannya.

Sang abang menatapnya dengan datar, ia kira adiknya kenapa-napa, ternyata Sea hanya menangisi tokoh yang tidak nyata. Dengan kesal, pemuda itu mendorong jidat adiknya untuk kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Jangan berisik, gue buang lo kalo ngerusuh tengah malem!" pintu kamar Sea hendak ditutup, tetapi tiba-tiba rumah mereka berguncang hebat.

"Bang, masa bumi ngamuk gara-gara Ocean dimatiin? Berarti bumi juga nggak terima kalo Ocean mati?" tanya Sea kepada abangnya.

"Diem tolol! Ini lagi gempa bumi!" geram pemuda itu yang hendak meraih tubuh Sea untuk berlindung.

"Arghhh!"

"Sea!" teriak pemuda itu yang terlambat menarik adiknya, kini tubuh Sea tertimbun reruntuhan bangunan.

"Sea, bertahan! Lo adik gue yang paling kuat, jangan tutup mata lo!"

"Sea! Seandra! Seandra!"

*****

Duk!

"Aduh!" Sea terbangun saat kepalanya terantuk sesuatu.

"Papa bawa mobilnya yang benar dong, itu kepala Sea kena kaca!" suara asing itu membuat Sea melihat ke depan.

"Maafin Papa, tadi ada jalan yang berlubang dan Papa tidak bisa menghindarinya," ucap pria yang tengah menyetir.

The Villain's Obsessed (End)Where stories live. Discover now