62🐣

151 13 0
                                    

Jam setengah 3 lewat masi melek, tanggung banget gasih tidurrrr, sahur dulu kali ya ini mah, hohohooo







"Ujannnn!" Zeline berseru, menghampiri Elvano yang tengah duduk di teras rumah bersama Ayah Jhonny.

"Kita ke timezone yukkk!"

"Timezone?" Ulang Elvano.

Zeline mengangguk semangat. "Iya, ayo?!"

Elvano lantas tersenyum antusias. "Ayok."

Ayah Jhonny ikut tersenyum melihatnya. "Hati-hati ya."

"Iya, Ayah. Aku sama Elvano pergi dulu ya ...."

"Pamit, Om." Elvano menyempatkan pamit walau tangannya sudah ditarik semangat oleh Zeline.

*******

Keduanya tampak bersenang-senang, mencoba berbagai permainan di timezone tersebut.

Zeline kembali menarik lengan Elvano sambil berseru heboh menunjuk ke permainan lain. "Main itu yukkk?!"

"Apa?"

"Pump it up!"

"Apa? Yang kayak gimana?"

"Itu lohh yang permainan yang ada musiknya, kita gerakin kaki sesuai arahan di layar itu."

"Hah? Gak mau ah maluu."

"Ahhhh, ayo lah, Ujannn." Zeline merengek penuh harap, menampilkan mimik yang selalu berhasil membuat Elvano pasrah.

"Tapi gue maluu."

Tanpa membalas ucapan Elvano, Zeline masih menampilkan mimik andalannya.

Dan apa boleh buat jika sudah begini, Elvano hanya parah dan sangat pasrah. Yang terpenting adalah Zeline bahagia, walau ia tersiksa rasa malu luar biasa.

Kini tepat berada di arcade games musik itu, berbeda dengan Zeline yang sumringah antusias, Elvano gelisah malu dilihat sekitar.

Games pun dimulai, mereka harus fokus pada arahan sesuai yang terpampang jelas di layar, mereka harus mengikuti arah panah, di sana lah kaki mereka digunakan untuk bergerak menginjak pump it up itu, namanya.

"Ujan, ayo cepat gerakan kaki kamu!" Tanpa perlu menoleh ke arah Elvano, Zeline berseru heboh menatap layar dan sibuk menggerakan kakinya, lalu tangannya yang mencekram kuat pegangan. Itu berhasil membuat Elvano yang melihatnya merasa tertarik.

Zeline semakin gencar memainkan kakinya sesuai ritme. Lalu di sini Elvano pun mulai tak mau kalah, sebisa mungkin ia melakukan yang terbaik dalam games ini.

Keduanya pun mulai menikmati permainan tersebut. Canda tawa mereka menunjukkan bahwa mereka memang begitu sangat bergembira.

Sudah berbagai permainan yang mereka nikmati, kini tangan mereka sudah memegang es krim rasa strawberi dan gulali, tak lupa ditemani oleh berbagai lelucon yang mereka lontarkan satu sama lain.

Ketika Zeline lengah, Elvano akan mencomot gulali milik Zeline karena yang punya sudah habis ludes dimakan oleh dirinya sendiri. Namun, saat Elvano berhasil mencomot dan melahapnya, di sana sepupunya itu langsung sadar dan protes kepadanya.

Melirik ke bawah, dengan begitu memudahnya Zeline pun balas dendam dengan menjilat es krim kepunyaan Elvano.

Cowok itu sendiri melotot, barang tatapan mereka saling bertemu, di situ lah mereka mulai tertawa habis-habisan.

Tawa kini sudah mereda, dan es krim mereka pun sudah masuk ke dalam perut, lalu tak lama Zeline mulai menarik lengan Elvano kembali.

"Antar Zeline yuuk!"

My Dear Cousin (End!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang