31🐣

453 19 0
                                    

"Aduh gimana dong gue lupa kagak bawa baju olga."

"Haih? Hayolohh."

"Mampus kena hukum lo!"

"AAAA GAMAUUU!"

"Mati lo anjay, minggu kemaren Pak Titto kan udah peringatin, yang kagak bawa baju olga keliling lapangan minimal 3 puteran, mampus!"

"Iiii jangann."

"Mantep."

"Woyy, harus gimana dong guee? Bantuinnn, selamatin gue TOLONGGG HUHUUU."

Heboh, salah satu anak dari circle yang waktu lalu pernah menindas Zeline, kelupaan bawa baju olahraga. Peraturan sudah ditetapkan dari kemarin-kemarin, jika murid ada yang tak membawa baju olahraga akan kena hukuman lari 3 putaran lapangan sekolah.

"Ya mau begimana lagi ...." Salah satu temannya mengedekin bahu. Membuat oknum yang kelupaan itu semakin kacau.

Kala dirinya frustrasi menjenggut rambutnya, Zeline datang mengalihkan atensi.

"Pakai yang punya aku dulu aja," ujar gadis itu menyerahkan sebuah paper bag.

Praktis dibuat bingung dan keheranan yang menerima.

Pandangan mereka sekarang sudah tertuju pada Zeline.

"Terus ... lo gimana?" tanyanya.

Sebelum menjawab Zeline menyempatkan untuk tersenyum. "Aku lagi ga enak badan, tadi udah izin juga buat gak masuk jam pelajaran olahraga. Paling aku nanti ini mau ke uks."

"Oh gitu ...."

"Ini, pake dulu aja sama kamu."

Menatap ragu lewat bulu mata, cewek itu berujar ragu. "Ini beneran gapapa?" tanyanya sambil menerima.

"Iya gapapa pake aja."

Bukan hanya cewek itu, antek-anteknya pun ikut ngefrezee terhadap sikap Zeline yang diberikan. Begitu lembut, sangat baik.
Pikir mereka, Zeline akan jahat atau tidak, akan menjauhi mereka karena perbuatan di waktu lalu. Mengingat Zeline yang bisa saja bertingkah seperti itu karena dijaga oleh anak Stracks.

Tetapi ini sudah keberapa kalinya Zeline berlaku baik dan pengertian terhadap mereka.

"Ayo keburu telat, nanti kita malah kena setrap lagi." Salah satu dari mereka.

"Ambil aja," ulang Zeline.

"O-oke deh gue ambil."

"Makasih ya," lanjutnya.

******

"Astaga, Lilin!"

"Tadi gue suruh lo tunggu dikelas dulu, kenapa udah langsung ke sini?"

Heboh, Elvano saat memasuki kamar UKS mendapati Zeline yang tengah berbaring di ranjang.

Beruntung kali ini pasien di UKS itu hanya ada Zeline seorang, jadi suara bas nya pun tidak akan membuat seseorang terganggu. Tapi entahlah dengan Zeline.

"Kamunya lamaaa."

"Gak bisa sabar sebentar?"

"Ini jadinya kan lo capek-capek jalan sendiri ke sini."

"Emang kalo udah ada kamu, kamu mau gendong?"

"Iyaaa."

Ungkapan Elvano membuat Zeline menghela nafasnya.

"Zeline sekarang berat tauu."

Elvano mendecih. "Berat dari mana? Lo masih pendek, kecil, kurus kering gitu."

My Dear Cousin (End!) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora