58🐣

162 11 0
                                    

Memandang hirup pikuk dari samping, Zeline memeluk erat pinggang sepupunya yang kini tengah memboncengnya.

Seperti biasa Zeline tampak senang, jika pergi ke tujuannya saat ini. Yaitu les privat dengan Pak Rey.

Sudah berapa kali Elvano secara suka rela mengantarkan Zeline ke rumah Pak Rey. Itu pun sebenarnya hatinya amat sangat terpaksa untuk mengantarkannya ke sana.

Tak terlalu jauh, jadi hanya butuh waktu beberapa menit saja mereka akan sampai di rumah Pak Rey.

Senyumnya mulai mengembang, begitu turun dari motor.

Gadis itu menyerahkan helm-nya kepada Elvano.

"Kamu ikut aja sihhh, kita belajar bareng." Dan sudah keberapa kalinya Zeline terus mengajak Elvano untuk les privat bareng.

Tetapi lelaki itu selalu saja menolaknya, dengan alasan. "Males," jawabnya. Dan itu memang bukanlah sebuah alasan yang tepat.

Zeline memutar kedua bola matanya. "Ishhh."

"Yaudah, Zeline pamit masuk ke dalem ya," lanjutnya.

"Hm," jawab Elvano.

Menatap gadis yang kini sudah menjauh dari pandangannya, lelaki itu tertawa miris, ia menghela nafasnya dalam.

Tak lama ia pun meninggalkan pekarangan tersebut.

******

Bersama motor kesayangannya, Elvano kembali menjemput Zeline saat waktu sudah menunjukkan untuk pulang.

Lelaki itu berhenti tepat di depan gerbang kediaman orang tua Pak Rey. Ia bersedekap dada begitu berhenti di sana, menunggu Zeline untuk keluar.

Kala dirinya sedang melihat-lihat sekitaran, di saat itu lah Elvano melihat Zeline keluar bersama Pak Rey dengan canda tawa.

Cowok itu menatap lurus dari kejauhan, di sana ia hanya bisa melihat tanpa berkutik lagi.

Momen sederhana yang mampu membuat hati Elvano terluka.

Sebegitu dalamnya kah ia menyukai sepupunya sendiri? Sampai-sampai melihat Zeline bersama lelaki yang lebih baik darinya pun, ia tak sanggup melihatnya.

Padahal tidak ada yang begitu mencolok dari keduanya, tapi entah mengapa jika melihat Zeline dengan Pak Rey ia selalu merasa tak bersemangat, dan bisa disebut ia sepertinya insecure kepada Pak Rey yang begitu sempurna. Sangat cocok untuk Zeline gadis yang begitu lugu.

Tring.

Tak lama suara notifikasi masuk, Elvano lantas membuka ponselnya dari kantung jaket kulit.

Lilin🕯️

•Ujan, Zeline bakalan pulang terlambat lgi hari ini. Zeline mau ke toko buku dulu sama Kak Rey.

Mendapat pesan tersebut, jelas membuat Elvano merasa kecewa.

Melirik Zeline sekilas dari kejauhan, tak lama ia pun membalas pesan tersebut.

•Iya, lagian juga gue di Bandung.

Terlihat dari kejauhan alis Zeline bertaut jelas. Hah? Seakan ia tak percaya balasan dari sepupunya itu.

Lilin🕯️

•Hah? Dibandung kok gak bilangggg??

Elvano

•Ya makanya ini gue bilang.

Lilin🕯️

•Tapi kok cepet bgtt? Boongg ya??

My Dear Cousin (End!) Where stories live. Discover now