44🐣

357 20 0
                                    

Seperti biasa, jika Elvano sedang berkumpul dengan anak Stracks sambil mengajak Zeline, sudah dipastikan, dunia Elvano akan selalu tertuju pada gadis satu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti biasa, jika Elvano sedang berkumpul dengan anak Stracks sambil mengajak Zeline, sudah dipastikan, dunia Elvano akan selalu tertuju pada gadis satu itu.

Mereka benar-benar sangat asik berdua.

Beberapa menit yang lalu, Kenneth membahas soal "Jumat berkah", alias ngomongin soal bagi-bagi makanan kepada orang-orang yang seliweran di jalanan.

Mereka berencana akan melakukan kegiatan itu sambil nge-trip.

Memang masih lama sih acara trip-nya. Namun, mereka akan berangkat atau mulai di hari itu. Supaya berkah katanya.

Ya, bukan di hari jumat itu saja mereka akan bersedekah. Memang jumat biasanya pun mereka selalu rutin bagi-bagi nasi kotak.

Jadi Jumat di hari trip nanti, mereka berencana akan bersedekah berbeda dari yang sebelumnya.

Merangsek, Hendery mendekat ke arah Kenneth yang kini menenggak sebotol minuman.

Cowok itu mengernyit, menatap ke dua sejoli yang ada di hadapannya sambil berbisik tepat di sebelah Kenneth.

"Bang Ken."

"Hm?" Langsung mendapat respon dari Kenneth.

"Lo ngerasa gak sih si El suka sama si Zeline?"

Berhenti meminum, Kenneth menahan tawa. "Yang bener aja, Der?"

"Nah, kan. Lo juga pasti gak akan percaya kan, Bang?" Hendery mendelik heboh. "Tapi itu anak-anak dari kemaren gosipin mereka berdua mulu tuh, kalo tingkah si El kayak suka gitu ke Zeline."

"Masa sih?"

"Hmm ... tapi gue pribadi sih kayak percaya gak percaya sih whaha, karena emang tingkah si El rada aneh. Ya lo tau sendiri kan, Bang, kepribadian si El kalo ke cewek lain kayak gimana? Tembok banget."

"Mungkin emang karena kesepupunya sendiri?" Alis Kenneth bertaut, ia hanya berpikir positif saja.

Heboh lagi, Hendery menjentingkan jari. "Justru itu, Bang."

"Gini nih, maksud gue. Ke Kak Vea aja dia gak kayak gitu masalahnya. Gak memperlakukan selayaknya Zeline sekarang."

"Hmmm ...." Lirik sana lirik sini. Kenneth hanya bisa terdiam. Ia no komen.

"Bayangin aja nih ye sama lo, Bang. Ibarat lo udah nikah sama Kak Vea. Dan lo punya sodara ipar kayak si El, dan sodara ipar lo ini ternyata punya istri, dan istrinya itu ternyata sodara ipar lo juga. Gimana pendapat lo?"

My Dear Cousin (End!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang