48🐣

263 21 0
                                    

Waktu berjalan begitu cepat, hingga tak terasa saat ini Zeline sudah bisa mengenakan baju kebaya yang sengaja ia beli untuk acara wisudanya. Dan saat ini lah waktunya.

Acara demi acara telah dilalui oleh sekolahannya itu, kini adalah sesi foto angkatan, dan juga sesi foto kelas.

Baik foto di angkatan maupun foto kelas, anak Stracks dan Zeline sengaja mengambil posisi bersebelahan.

Beres dari sana, giliran foto-foto pribadi. Anak Stracks melakukan foto bersama Zeline. Mereka semua tampak begitu bahagia di sana.

Terlebih Elvano si anak berandal itu tak disangka-sangka meraih peringkat ke 7 sesudah Zeline.

Benar-benar sangat meningkat.

Wajar semuanya kaget, sebab Elvano memang anak berandal yang sama sekali tak berguna, pantas jika semua orang terkejut walau ia hanya bisa mencapai di peringkat ke 7 saja. Namun, hal itu benar-benar membuat semua orang takjub kepadanya.

"Fotoin gue sama Zeline dong berdua."

Kala Zeline sibuk-sibuknya berfoto dengan yang lain, Elvano dengan wajahnya yang sudah berseri meminta kepada Safiq untuk memotret dirinya bersama gadis itu.

"Zel, yuk foto berdua," ajaknya.

Gadis itu pun mengangguk. "Yok."

Tersenyum menghadap kamera, gaya keduanya terlihat begitu kaku. Apa mungkin mereka memang mengambil gaya formal terlebih dahulu.

Jepretan pertama telah berhasil di simpan, dan hasilnya bagus. Tak lama dengan senyam-senyum sendiri Elvano pun mengangkat tangannya, lalu melingkarkannya di pundak Zeline. Praktis membuat Zeline mendongak menatap ke arahnya yang lebih tinggi.
Berhasil Safiq peroleh gambar tersebut.

Kemudian Zeline tampak menurunkan lengan Elvano dari pundaknya, praktis membuat cowok itu kebingungan. Dan berpikir bahwa Zeline tak menyukai hal itu.

Namun, ketika pikirannya berprasangka negatif, Zeline justru melingkarkan tangannya di lengan Elvano sambil bersandar ke tubuhnya. Gadis itu tersenyum.

Agaknya Elvano tertegun mendapat perlakuan itu, dengan wajahnya yang tersipu malu, ia pun berusaha menghadap kamera dan tersenyum.

>>>>>>>>

Masih ingatkah janji Zeline waktu itu? Janjinya kepada Flora dan Sasyil yang akan kembali lagi kepada mereka alias kembali ke Jakarta jika sudah melewati satu tahun alias sudah lulus sekolah.

Dan benar saja, janjinya itu langsung ia tetapi. Hari ini lah Zeline kembali ke Jakarta.

Jelas, Flora dan Sasyil menyambutnya dengan sebuah tangisan haru yang menandakan bahwa mereka benar-benar merindukan sahabatnya yang satu ini.

"Kalian udah dong nangisnya, kan aku udah ada di sini, udah ada untuk kalian." Zeline berusaha menenangkan.

"Huhuuu kangen bangettt," lirih Flora dan Sasyil.

"Iyaa, aku juga kangen kalian."

Selesai kangen-kangenan, Zeline pun mulai bebenah barang bawaannya, ia ingin mengembalikannya ke tempat asalnya. Dan saat itu lah gadis itu berseru kepada seseorang yang di belakangnya.

"Ujan, bantuin Zeline dulu dong beres-beres barang Zeline, entar Zeline bantu barang-barang kamu ke kamar baru kamu nanti."

Tak salah jika kalian kaget dengan siapa Zeline berbicara.

Makin hari, semakin berjalannya waktu tingkat kebucinan Elvano kepada Zeline semakin bertambah, bahkan saat ini ia membuktikan bahwa rasa sukanya terhadap Zeline itu benar-benar tulus.

My Dear Cousin (End!) Where stories live. Discover now