Chapter 24 ; Melaksanakan Tugas

17 2 0
                                    

Assalamualaikum!

Hargai penulis dengan klik icon bintang/vote & komen

Happy reading oll!!

[•••]

Tiga hari berlalu, selepas pembebasan nelayan dari kapal laut asing, para prajurit kini memiliki sedikit waktu senggang untuk memberi kabar kepada keluarga mereka yang selalu menunggu. Sekedar bersantai, atau menghabiskan waktu dengan berjaga sekaligus memperhatikan setiap inci keindahan pulau ini tetap dengan kongkang senjatanya, khawatir penyerangan terulang kembali. Tapi, hampir seluruh Dokter dan Perawat yang bertugas di sana belum memiliki waktu untuk sekedar duduk santai sembari menyeruput teh atau kopi. Masih cukup banyak prajurit yang terbaring lemah dengan beragam kondisi, termasuk Raka di dalamnya.

Walaupun ia rasa luka di tubuhnya sudah membaik, ia tetap belum diperbolehkan bertugas meskipun ia sudah memaksa. Yasudahlah, harusnya ia senang diberikan waktu istirahat barang sekejap.

"Permisi," dari keheningan, akhirnya suara seseorang mengudara. Seorang Dokter masuk dengan membawa peralatan tempur dan masker yang melekat menutupi wajahnya.

"Saya Dokter Lira, Dokter yang menangani Letda Raka, tapi maaf kemarin saya menitipkan Letnan pada Perawat karena masih banyak pasien lain." ia mengangguk.

"Saya izin periksa ya?" izinnya dengan nada lembut. Setelah diiyakan, Dokter Lira mengambil alat-alatnya, lalu ia memulai dengan mengecek tensi dan detak jantung.

"Lukanya masih terasa perih, Let?"

"Sedikit."

"Ada gejala lain? Pusing? Mual? Le--"

"Tidak." ia menyanggah.

Dokter Lira berdecak, ia rasa ia harus lebih sabar menghadapi pasien yang satu ini. "Baiklah kalau begitu." lalu ia menyudahi pemeriksaan dan merapikan alat-alatnya

"Saya permisi, kalau ada apa-apa panggil saya." lalu Dokter Lira beranjak hendak keluar dari ruangan. Namun, belum selangkah ia pergi, pergelangan tangannya ditahan oleh Raka, terpaksa ia kembali berhadapan.

"Saya baru lihat kamu di sini, Dokter baru ya?"

"Iya, saya Dokter baru di sini." Raka mengangguk. "Sejak kapan?"

"Sekitar seminggu yang lalu."

"Kenapa ditugaskan ke sini? Kinerjamu buruk ya?"

"Sembarangan!" ia menyanggah, emosi.

"Malah kinerja saya itu bagus! Makanya ditugaskan di sini," ucap Lira apa adanya, Raka hanya mangut-mangut mendengar alasan perintah tugas Dokter baru ini.

"Mengapa kamu pakai masker? Siapa yang habis kamu operasi?" Lira mengerutkan alisnya.

"Ohh, tidak, saya cuma lagi flu." lalu bergerak gusar sembari berusaha terbatuk dan bersin.

"S, saya sibuk, obat-obatannya jangan lupa diminum. Dah, saya tinggal ya!" tak mampu melawan gugup, Lira memutuskan untuk keluar dari ruangan itu tanpa memberi ruang untuk Raka membalas ucapannya.

[•••]


Esok paginya, Raka sudah diperbolehkan untuk kembali bertugas. Ia senang bukan main, dirasanya, 4 hari bagaikan setahun, lama sekali. Cukup lama juga ia tak merasakan teduhnya berdiam diri di tepi laut dengan secangkir kopi hitam, ah ia sangat merindukan aktivitasnya.

Promise (ON GOING)Where stories live. Discover now