Chapter 11 ; Binsik

15 4 0
                                    

Assalamualaikum...

Tinggalkan jejak dengan vote dan comment, follow jika berkenan!

Happy reading!

Pagi hari yang cukup cerah, Raka dan Ditto sedang melakukan pemanasan sebelum melakukan aktivitas binsik. Binsik merupakan singkatan dari Pembinaan fisik. Hal ini merupakan kegiatan yang rutin dilakukan dengan tujuan meningkatkan daya tahan tubuh. 

1. Plank. Plank adalah gerakan yang menggunakan lengan bawah sebagai tumpuan untuk menahan gerakan dan tidak mendorong tubuh ke atas seperti gerakan push up.

2. Push up. Push up adalah gerak menaik-turunkan tubuh bagian atas dengan tangan, dengan sedikit sokongan dari pergelangan kaki.

3. Sit up. Sit up adalah latihan penguatan perut yang dilakukan dengan cara telentang, lutut ditekuk, lalu mengangkat tubuh ke arah atas. 

4. Pull-up. Pull up adalah gerakan menggelantungkan tubuh ke bilah besi dan menurunkannya kembali.

5. Squat. Squat adalah gerakan olahraga yanag dapat membantu mengencangkan otot tubuh. Berikut cara melakukannya: 

Berdiri dengan kaki selebar bahu dan lengan di samping, lengan harus menggantung longgar di samping tubuh.Turunkan tangan ke lantai, sejajar dengan bahu. Luruskan kaki ke posisi matras, seperti hampir melakukan push up. Lompat atau langkahkan kaki ke depan untuk kembali ke posisi jongkok.

6. Lari cooper. Cooper test adalah berlari sejauh mungkin dalam waktu 12 menit.

7. Shuttle run. Cara latihan shuttle run adalah dengan melakukan gerakan lari secara bolak-balik pada jarak sama atau sudah ditentukan.

8. Burpee. Burpee adalah olahraga yang terdiri atas gerakan push up dan kemudian diikuti dengan lompatan di udara seperti squat jump.

Boleh diikuti ya!

Di hamparan lapangan luas keduanya memulainya dengan pemanasan. Manfaat dari pemanasan sendiri adalah; Mencegah terjadinya cedera, meningkatkan ketepatan dan kecepatan, menjaga kesehatan sendi dan tulang, melatih kesiapan mental, membuat detak jantung lebih stabil, meningkatkan fleksibilitas tubuh. 

Keduanya melakukan binsik hari ini untuk memperkuat fisik mereka menghadapi tes besok dan beberapa hari kedepannya. Mereka melakukannya dengan bersemangat, walaupun melelahkan, namun impiannya begitu besar dan berpangku pada latihan yang terus mereka lakukan selama beberapa tahun ini. Dengan kekuatan doa dan dukungan orang-orang sekitar, mereka menggapai mimpinya.

"Bentar, To. Capek." ujarnya dengan napas terengah-engah. Ia menahan tubuhnya dengan tangan bertumpu pada lututnya seraya menetralkan napasnya yang memburu. 

Lain dengan Ditto, walaupun sudah disuruh berhenti, ia malah melanjutkan larinya sekitar 2 putaran. Sementara temannya sudah tepar di pinggir lapangan. 

Plak!

Tamparan yang cukup kuat membuat sang empu meringis. Tak lain dan tidak bukan itu karna ulah Ditto. "Sakit tolol!" sarkasnya. "Lemah lo!" sindirnya pada Raka, ia membuang pandangannya ke arah lain. Ditto terkekeh lalu mendudukan dirinya di sebelah Raka. 

"Capek tuh dipaksa, kalau lo selalu kalah sama capek lo, ya gak akan bisa berkembang," 

"Namanya juga capek."

"Wajar, cuma lo mikir aja. Ada gak orang sukses yang gak pernah capek?" Raka menggeleng. 

"Nah, orang sukses dulunya pernah capek, cuma mereka gak nyerah. Perumpamaannya gini, lo masih jauh banget dari garis finish, dan fisik lo mulai capek, lo pesimis untuk menang dan dapetin juara satu. Tapi gak dijadiin alasan untuk nyerah, man. Capek itu wajar, paksa aja. Lo gak harus jadi juara satu, cukup lo sampai garis finish itu udah alhamdulillah menurut gue," jelas Ditto. Pandangan Raka melurus, tak berkedip sedikitpun. Ditto tebak Raka sedang melamun.

Promise (ON GOING)Where stories live. Discover now