•twentyfive-PERTEMUAN•

633 39 7
                                    

-'-
selamat membaca ay!🫀
[SILAHKAN VOTE, KOMEN DAN FOLLOW TERLEBIH DAHULU]
'

Abi menutup pintu mobil bagian penumpang lalu berdiri tepat di sisi kanan Alina dengan senyuman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Abi menutup pintu mobil bagian penumpang lalu berdiri tepat di sisi kanan Alina dengan senyuman. Saat ini sepasang insan itu tengah berada di laman rumah kebesaran milik Bhadrika. Ralat, sudah menjadi milik Abi sekarang.

"Alina beneran mau ketemu Hansenja?" Tanya Abi untuk kesekian kalinya, sudah berulang kali Abi memastikan sebab lelaki itu takut Alina tak akan nyaman nantinya.

"Sebelumnya gue udah pernah ketemu Kak Hansenja. Jadi santai aja, aman kok."

Senyuman manis Alina tertular, Abi menarik sudut bibirnya untuk tersenyum hangat. Tanpa aba-aba, tangan Abi cekatan mengambil alih totebag yang terselempang di bahu kanan Alina.

"Sini, biar gue aja yang bawa, berat, nanti cape."

Alina sempat berdecih, rasanya Abi terlalu berlebihan. Namun yasudahlah, tak apa fikirnya. Alina juga menurut. "Makasih, Kak."

Abi mengangguk seraya tetap tersenyum. Ia menggenggam pergelangan tangan Alina, menuntun langkah untuk masuk kedalam rumah. Sangat megah isi rumah ini, netra Alina tak lepas menelisik interior yang menghiasi.

"Pappiwww!" Lengkingan gadis kecil mengintrupsi keheningan. Tatapan mereka sontak tertuju pada anak kecil yang sedang duduk di ruang santai, di temani dengan mainan yang berserakan di sekeliling gadis kecil itu.

Senyuman Abi merekah, cepat-cepat ia melangkah kan kaki menghampiri Chana. Di susul dengan Alina di belakang.

Chana terburu memeluk Abi, sangat antusias hingga laki-laki yang sedang duduk itu tampak kesulitan bernafas. Gadis kecil itu bergelantungan di tambah dengan serangan kecupan dari Chana untuk pipi lelaki tampan ini. Alina yang melihat aksi tersebut terkekeh merekah, sangat lucu, begitu menggemaskan mereka.

Tatapan antara Alina dan Chana kontan bertemu. "Pappiw ini siapa? Temen baru yah?!"

Sebelum menjawab, Abi lebih dulu membetulkan posisi duduk Chana. Lalu beralih menatap Alina dengan senyuman menggoda.

"Iya sayang, temen. Temen hidup."

Alina berdecih, reflek menunduk, jelas dirinya tersipu. 

"She is very cute with blush on her cheeks." Goda Abi menatap intens wajah gadis cantik ini.

"Diem deh, Kak!"

Abi terkekeh sumringah. Sementara anak kecil yang berada di pangkuan Abi hanya menyimak. Tak tahu konteks pembicaraan orang dewasa di dekat nya.

"Chanaa,"

"Ini pie susu nya sudah jadi, sayang."

"IYAAA BUNAAA!"

DANDELIONWhere stories live. Discover now