Steal Him

1.7K 24 15
                                    

4 tahun telah berlalu. Bayi mungil yang Stella lahirkan dan dibesarkan oleh Tika kini menjadi seorang anak laki-laki yang begitu aktif dan ceria.

Samudera Atlanta Deveran. Memiliki mata sipit seperti Altra dan senyuman manis seperti Stella.

Tepat di hari ulang tahun Atlan yang ke-4 tahun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tepat di hari ulang tahun Atlan yang ke-4 tahun. Anak laki-laki itu untuk pertama kalinya menjejakkan kakinya di sebuah PAUD bersama dengan Tika yang menemaninya.

Melihat keramaian yang jarang Atlan jumpai, membuat anak itu sedikit takut dan menggengam jemari Tika dengan erat.

"Atan mau puyang aja, Mami ...," ucap Atlan sembari mendongak menatap perempuan tersebut.

Perempuan dengan dress berwarna merah muda itu lantas berjongkok untuk menyamai tinggi putra asuhnya.

"Loh, kok mau pulang? Kan Atlan belum kenalan sama teman-teman yang baru," kata Tika sembari mengusap puncak kepala Atlan.

"Atan ta-ta-takut," ucap Atlan dengan tatapan nanar.

Perempuan itu terkekeh dan mencium kedua pipi Atlan. "Sayang, di sini teman-temannya baik semua ... kamu bakal diajak main sama mereka, kan ada bu guru jadi Atlan nggak perlu takut. Oke?"

"Teman-teman baik kayak Ayah ya, Mami?" tanya Atlan menatap polos.

Tika mengangguk dan tersenyum tipis. "Iya, baik kayak Ayah sama Bunda. Yaudah ayo masuk! Buat tiga hari kedepan, Mami bakal nemenin Atlan sampai pulang."

Perempuan itu beranjak berdiri dan kembali menggandeng tangan Atlan untuk masuk ke dalam kelas.

Tiba di sana, keduanya disambut dengan dekorasi kelas yang begitu lucu dan banyak mainan, hal itu membuat Atlan bertepuk tangan girang.

"Meleka datang sama Ayahnya juga ya, Mami?" tunjuk Atlan dengan jari mungilnya.

Tika dibuat tertegun mendengarnya. Pandangannya beralih pada Atlan yang kini menatapnya.

"Atan juga mau datang sama Ayah!"

Kedua mata Tika nampak berkaca-kaca. Hatinya kembali terasa nyeri saat anak itu membicarakan Ayahnya.

"Sayang ...,"

"Oh iya! Atan lupa!" Anak itu menepuk dahinya. "Ayah kan ada di sini!" Atlan menunjuk dadanya sendiri.

Tika tersenyum tipis, tangannya bergerak mengusap kepala putranya. "Atlan duduk di kursi sebelah sana ya? Mami tunggu di luar. Oke?"

Anak itu mengangguk patuh dan bergegas menghampiri kursi kecil yang masih kosong.

"Alo! nama atu Pian!" Seorang anak kecil di sebelah Atlan tengah melambaikan tangan kearahnya. "Nama tamu siapa?"

"Atan," sahut Atlan setelah mengerjapkan kedua matanya.

"Atu udah tenalan cama meleta!"

Atlan mendengarnya sembari menatap lugu.

"Itu namana Tlisna!" tunjuk Pian pada seorang anak laki-laki yang begitu brutal mengobrak-abrik mainan.

Akan tetapi, pandangan Atlan jatuh pada seorang anak laki-laki yang berdiri di depan papan tulis dengan wajahnya yang memerah, tangannya yang mungil sibuk menahan sesuatu di bawah sana.

"Iii ... pipis di telana!"  tunjuk Atlan dan membuat anak itu menangis kencang.

"Itu namana Pipit," sahut Pian.

----

Aku jadi membayangkan suara bocil" yang begitu menggemaskan wkwkwk. Btw yang mau baca cerita tentang kehidupannya Atlan bisa baca di cerita ini ya👇🏻

 Btw yang mau baca cerita tentang kehidupannya Atlan bisa baca di cerita ini ya👇🏻

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku juga mau kasih spoiler dari cerita di atas:

Aku juga mau kasih spoiler dari cerita di atas:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ada juga karyaku yang lain di akun ini👇🏻
1. Alataska (Kisah Alatas dan Tika)
2. Lunatic ( Kisah Genta dan Tika) khusus 18 tahun ke atas.
3. Bara (Segera)

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Where stories live. Discover now