🐑 14

2.4K 80 243
                                    

"Makasih Aksa, udah nganterin aku pulang sampai rumah," ucap Nurani sembari tersenyum malu, bahkan pipinya sedari tadi terlihat merona.

"Sama-sama, Nurani ...." Aksa tersenyum manis sembari menompang dagunya di atas helm full face, yang baru saja ia lepas.

Dalam hati cowok itu turut berbunga-bunga karena Nurani dengan senang hati mau mengisi jok belakangnya yang kosong.

Gadis itu menyelipkan anak rambutnya di belakang telinga dan mengulum bibirnya menahan senyum. "Emm ... Aksa pulangnya hati-hati ya ... kalau udah sampai rumah kabarin."

Aksa pun tersenyum senang. Kemungkinan besar jika sampai di rumah, ia berkesempatan untuk saling bertukar pesan dengan Nurani.

Wah!

"Oke deh! Sekarang lo buruan masuk ke rumah, udah siang. Keburu ada orang gila," kata Aksa.

"Serius? Ya udah Nurani, masuk dulu ya, Aksa!" Gadis buru-buru membuka pintu pagar rumah, dan masuk ke dalam.

Aksa terkikik, sembari memasang helm full face-nya. Ia jadi teringat Altra yang susah payah mendapatkan simpati dari Nurani. Sedangkan dirinya hanya bermodal menakut-nakuti Nurani, jika ada orang gila di sekitar sekolah dan memberikannya sebuah tumpangan gratis.

Altra, satu-kosong, kita ... awokawokawok ....

Aksa lantas menghidupkan motor sport miliknya, dan beranjak dari depan rumah Nurani.

***

Setelah perginya motor Aksa, tak lama kemudian sebuah motor sport berwarna hitam berhenti tepat di depan pagar rumah Nurani. Terlihat sang pemilik motor itu tengah membawa sebuah gitar berwarna hitam, yang ia bawa di belakang punggungnya.

Orang itu yang tak lain adalah Altra.

Cowok itu turun dari motor kebanggaanya yang ia beri nama "Lastri" dan melepaskan dasi sekolahnya untuk dijadikan head band.

"Ganteng banget gue, Nurani pasti klepek-klepek!" Altra menyugarkan rambut muletnya. Bukan Altra kalau nggak PD!

"Ekhemm!"

"Neng Nurani ... Bang Altra, kambeng--eh come back!"

Di dalam rumah, Nurani mengintipnya dari balik gorden kamarnya.

Jrengg!

"Wuuhh ... merdu pasti suara gue! Neng, turun dongg! Kita nyanyi bareng!"

Nurani meringis melihat tingkah absurd cowok itu. Memang Altra sukanya bikin malu orang!

Dengan tangan lihai, cowok itu mulai memetik senar gitar, dan menyanyikan sebuah lagu yang masih terngiang-ngiang di otaknya.

Kau lihat aku di sini menunggumu
Menanti akan kehadiran dirimu
Berkali kali ku menghubungi kamu
Berharap kau dan aku cepat bertemu

"Tuh orang kapan perginya sih? Keburu Ayah pulang," gumam Nurani kawatir.

"Eh tapi kane, banget suaranya!"

Jujur aku tak sanggup bila kau jauh
Terasa berat dan hampir ingin mengeluh
Rasa ini sungguh membuatku jatuh cinta padamu

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang