🐑 61

1.1K 24 16
                                    

Di depan pintu ruang rawat, terlihat Arga duduk termenung di kursi tunggu. Pikirannya terus tertuju pada putri kesayangannya. Bahkan ia mengabaikan panggilan telepon dari istri barunya.

Dalam diam, ia terus menyalahkan Altra yang ia anggap penyebab Stella keguguran, penyebab Stella kesakitan hingga hampir meregang nyawa.

"Pak."

Pria itu mendongakkan kepalanya dan mendapati Genta bersama Tika yang telah berdiri di sampingnya.

"Apa Stella udah siuman?" tanya Genta sembari duduk di samping Arga.

Arga mengangguk. Namun tetap memasang wajah muramnya. "Beberapa jam lalu sempat histeris karena tahu janin yang ia kandung mengalami keguguran."

Tika yang mendengarnya lantas mengkerutkan dahinya. Stella pasti kesakitan, apalagi nggak semua orang bisa nerima kalau janinnya keguguran. Batin Tika sembari mengigit bibir bawahnya.

"Ini semua karena teman kamu, karena dia Stella jadi keguguran. Dasar anak pembawa sial!" ujar Arga sembari membuang napas berat.

"Apa Bapak masih percaya kalau rekaman suara itu adalah Altra?" tanya Genta dengan menaikkan kedua alisnya.

Arga kembali menatap Genta dengan pandangan heran. "Sudah jelas-jelas itu suara Altra dan Naora, kamu teman dekatnya sendiri justru nggak percaya?"

Genta mengangguk mantap. "Justru karena saya teman dekatnya, saya nggak percaya orang itu adalah Altra bahkan saya punya buktinya."

Arga lantas mengkerutkan dahinya sembari menatap Genta yang tengah merogoh ponsel di saku seragamnya.

"Bapak mau tau orang yang sebenarnya?" tanya Genta sembari memainkan ponselnya.

Tanpa berpikir panjang, Arga pun mengangguk.

"Setelah lihat video ini, pasti Bapak akan mengeluarkan banyak murid SMA Merpati," ucap Genta tersenyum puas.

Video berdurasi 1 jam itu pun terputar. Arga menatap tak percaya saat seorang lelaki duduk memangku seorang perempuan di sebuah gudang yang terlihat begitu kotor. Wajah mereka begitu jelas hingga membuat Arga mengepalkan tangannya, dadanya terasa sesak saat nama Altra terus disebut oleh perempuan di dalam video.

Hingga tak sampai 15 menit video itu berhenti diputar. Kini giliran Tika yang mengeluarkan 2 buah ponsel milik Nara dan Jane, lalu memeberikannya pada Arga.

"Bapak bisa baca pesan mereka sama Semesta buat nyebarin rekaman palsu itu," ucap Tika.

Arga menerimanya dengan tangan gemetar. Pria itu pun mendongak menatap pintu ruang rawat di mana Altra tengah setia menunggu putrinya yang berada di dalam.

🐑

Sementara di dalam ruang rawat, terlihat Altra baru saja selesai menyuapi Stella yang sebelumnya selalu menolaknya ketika hendak disuapi.

Setelah menatap Altra yang masih sibuk membereskan nakasnya, Stella beralih menatap perutnya yang kembali datar. Kedua matanya mulai berkaca-kaca saat kembali mengingat janin yang ia kandung.

"Harusnya aku juga mati," gumam Stella, membuat Altra yang tak sengaja mendengarnya lantas menoleh menatapnya.

"Lo mau ninggalin gue, hm?" tanya Altra sembari mengusap kepala istrinya.

Stella kembali terisak dan menggenggam erat tangan Altra.

"Kamu pasti udah tau usia kandunganku," ucap Stella menatap manik mata suaminya. "Kamu bakal benci aku kan?"

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang