🐑 22

1.8K 78 541
                                    

"Rel!" Stella menghentikan langkah dan menarik tangannya dari genggaman Arel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rel!" Stella menghentikan langkah dan menarik tangannya dari genggaman Arel.

Johan Arel Moises. Salah satu cowok tampan penghuni kelas 12 IPA 1 dan memiliki tinggi sekitar 182 cm. Panggil saja dia Arel.

Dahi cowok itu berkerut, menatap Stella yang tiba-tiba terlihat tak nyaman oleh perlakuannya.

"Gue nggak mau Altra salah paham," jelas Stella lalu menoleh sejenak ke pintu lobby.

Arel semakin bingung mendengar kalimat Stella. "Maksud lo? Altra marah kalau lo jalan sama gue?"

Perempuan itu mengangguk dan membuat Arel terkekeh pelan.

"Dia nggak seperduli itu, La!" ujar Arel penuh keyakinan.

"Lo nggak tau, Rel! Altra dari tadi merhatiin gue sama lo! Dan kalau terus-terusan lo jalan sama gue, itu bakal bikin dia ragu buat balas perasaan gue!" tegas Stella.

Tangan cowok itu meraih kedua tangan Stella dan kembali menggengamnya. "Mau sampai kapan lo nungguin dia? Kalau lo sadar, masih ada banyak cowok yang tulus sama lo. Salah satunya gue."

Stella menggeleng, dan melepaskan genggaman Arel. "Di hati gue, posisi Altra paling istimewa! Nggak ada orang yang bisa nyamain dia!"

Hati Arel seakan tergores. Lagi dan lagi Stella yang selama ini ia cintai kembali menolaknya. Entah untuk keberapa kali.

"Selain gue nggak ada rasa sama lo, gue udah terikat janji sama dia," lanjut Stella sembari memperlihatkan cincin yang melingkar di jari manisnya.

Sesak, itulah yang dirasakan Arel. Bahkan ia seakan tak mampu untuk menghirup udara disekitarnya.

"Jangan pernah nungguin gue lagi, Rel! Selamanya Altra pemenang hati gue, lo hanya sebatas teman. Satu lagi, ini terakhir kalinya gue berangkat bareng sama lo. Lain kali biarin gue nungguin bus di halte sendirian." Setelah mengatakan kalimat menyakitkan itu, Stella berniat untuk beranjak.

Namun tangannya segera kembali diraih oleh Arel, yang menatapnya dengan serius.

"La, gue yakin Altra nggak akan pernah balas perasaan lo, kalau lo capek datang ke gue ya? Gue siap gantiin dia meskipun kalian udah terikat janji."

🐑

Suasana di kelas 11 IPA 1, cukup ramai. Guru sebelumnya telah masuk, tapi hanya untuk memanggil Alatas dan Arshan guna mempersiapkan diri mengikuti olimpiade sains minggu depan. Alhasil kelas yang penghuninya para manusia bobrok itu ramai tak terkendali.

 𝐀𝐋𝐓𝐑𝐀𝐊𝐒𝐀 (My Absurd Husband)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang