"Jangan gitu ris Lo gak boleh benci apalagi dendam sama kakak kamu,semua itu demi kebaikan kamu"damar mengelus pelan pipi riselda yang masi di genangi sisa air mata

"Janji yah apapun yang terjadi jangan diamin gue lagi,gak boleh popoknya"riselda kembali memeluk tubuh damar namun kali ini dengan perasaan bahagia

Damar sedikit berjongkok meratakan tingginya dengan riselda perlahan ia mendekatkan wajahnya yang kini hanya sisa sejengkal dengan riselda

Terasa kondisi jantung kedua remaja ini sulit di kontrol rasanya aliran darah di tubuhnya mendingin

"Serius gue gak liat apa-apa" frendhi langsung berbalik badan saat sudah ada di ambang pintu ruang ganti

"Sorry"ucap kikuk Herlan sebelum berbalik badan

"Lo pada jangan masuk"frendhi melebarkan tangannya berusaha menghalau teman temannya yang ingin masuk

"Kenapa si Lo aneh banget"Satya menaikan sebelah alisnya saat melihat wajah frendhi dan Herlan yang habis masuk duluan nampak memerah sembari saling tertawa satu sama lain

"Habis liat apa si Lo berdua"tanya ulang Satya yang melihat kedua temanya yang mulai stres

"Minggir"ucap atalah berusaha menerobos tangan frendhi

****

Dingin malam mulai menusuk kulit walaupun damar telah mengenakan jaket kebanggaannya yang berlogokan dua sayap malaikat di bagian punggungnya rasa dingin masi menyelimutinya

"Sial pom bensin udah pada tutup lagi"gerutu damar di sepanjang perjalanan menyusuri jalan ibu kota yang begitu sepi pasalnya saat ini suda pukul 2 pagi

Saat di perjalanan pulang dari markas damar kehabisan bensin Tambah apesnya ponselnya tertinggal di markas  dari pada kembali ke markas yang sudah sangat jauh damar Memili pulang kerumah pasti ayah dan bundanya juga khawatir

Saat menyusuri jalan pandangan damar tertuju pada seorang remaja perempuan yang nampak linglung di tepi jembatan terlihat jelas wanita itu berjalan dengan sempoyongan

"Jangat nekat Lo"damar menarik gadis itu yang hampir saja bunuh diri dengan melompat dari atas jembatan

"Lo itu kenapa Savira kalau gue gak ada Lo bisa celaka tau"damar memaki habis Savira,sungguh ia tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis yang satu ini

"Gu-gue hiks u-dah gak pan-pantas hi-hidup hiks lagi"tangis savira semakin menjadi jadi

Dangan jelas nampak kondisi gadis ini benar benar berantakan rambut yang acak-acakan wajah yang di penuh luka akibat pukulan dan kaki yang di paksa berjalan padahal sudah terluka parah akibat tek mengenakan sendal goresan kerikil membuat kaki Savira terluka cukup parah

"Lo sebenarnya kenapa Savira"damar menggoyangkan bahu Savira hingga seluruh tubuh gadis ini bergerak, namun tak membuat gadis ini bergeming sama sekali

pagi pagi buta seperti sekarang damar mengajak Savira menuju rumahnya yang jaraknya sudah cukup dekat dari lokasi mereka sebelumnya,Dengan telaten damar mengobati luka di sekujur tubuh Savira

Savira mulai membaik tak seperti pertama kali mereka bertemu gadis itu terlihat begitu linglung

"Ini minum dulu"damar menyerahkan secangkir teh hangat untuk mengurangi hawa dingin walaupun sebelumnya ia sudah membalurkan jaket miliknya di bahu Savira

"Sekarang Lo harus cerita"ujar damar setelah Savira sudah cukup rileks

"Sebenarnya hubungan gue sama bara udah lama berantakan karna hubungan kami selalu toxic dan menyakiti satu sama lain,gue sebenarnya udah lama suka malah cinta dengan Satya yang selalu bersikap manis sama gue berbeda dengan bara yang selalu mabuk-mabukan dan imbasnya nyiksa gue,bentar nyakitin terus minta maaf itu aja yang terus menerus terulang,serius gue udah capek berada di hubungan seperti itu"Savira gini kembali menangis dan menunduk menatap secangkir teh di hadapannya

Damar yang semula duduk di hadapannya kini beralih duduk di samping Savira sembari mengelus pelan bahu gang gadis yang gematar hebat di sebelahnya

"Tapi malam ini bara udah keterlaluan dengan lancangnya lelaki kotor itu mau menyentuh gue untungnya gue bisa lari setelah di pukul dan di siksa habis habisan"damar saja yang mendengarnya suda mengepalkan tangan bisa bisanya bara memperlakukan wanita begitu mengejihkan

"Satu hal yang buat gue bertahan dengan bara agar Satya benci sama gue,gue malu damar Satya gak pantes cinta sama orang yang selalu nyakitin dia,dari pada gue hidup untuk di sakiti terus menerus sama bara dan buat orang yang gue cinta  sakit hati mending gue mati aja"

"Cara Lo salah savira,seharusnya dari awal Lo rasa hubungan Lo dengan bara udah toxic Lo segera akhiri dan memulai hubungan yang lebih indah bersama Satya bukan malah nyakitin diri sendiri dan nyakitin Satya dengan hubungan palsu yang Lo buat agar Satya benci"

"Gue malu amar gue udah terlanjur nyakitin Satya dari awal kami tunangan gak mungkin gue bisa datang tiba-tiba dan bilang ke satya gue udah putus rasanya gue gak pantas untuk satya setelah begitu banyak kesedihan yang gue toreh di hatinya"

"Lo salah Ra,gue gak bakalan pernah benci sama Lo,kalau ada yang menderita selama ini itu kamu yang selalu mendapat siksaan dari manusia sialan seperti bara"Savira berlari memeluk Satya yang suda ada di belakangnya bahkan ia menghiraukan kakinya yang mengeluarkan banyak darah

"Gue yang salah sat, gue yang selalu buat Lo sakit hati"kedua remaja ini berpelukan begitu lama seolah mengeluarkan rinduh yang suda lama terpendam satu sama lain

Saat ke dapur membuat Teh damar telah menyambungkan panggilan telfon ke Satya sehingga semua pembicaraan damar dan Savira sudah di dengarkan Satya dari sebrang sana,mengetahui sang pujaan hati juga mencintainya tak peduli dengan jam yang sudan menunjukkan pukul tiga pagi Satya tetap melajukan kendaraanya menuju kediaman baru damar yang ternyata jaraknya hanya sekitar 15 menitan dari rumahnya

***Bersambung
Kalau ada typo tandai aja ya tayang² nana

12 Januari 2024
Jumat 09.35

IG:nanaaa_piww

DAMAR GRALINO [END]Where stories live. Discover now