chapter 19

12 1 0
                                    

Tongkrongan kosong melompong saat Amon pertama kali mendengar seseorang bernama Nagita di angkatannya. Hanya ada dirinya, Jauza, dan Tole yang menjadi korban pengusiran pernjaga gerbang sekolah. Karena tiga lelaki yang telat datang itu tidak mempunyai persembunyian, mereka terpaksa berkumpul di tongkrongan belakang sekolah. Cari mati, memang. Makanya mereka memutuskan untuk cabut ke warnet sebelum jam istirahat.

Amon yang terlalu fokus memainkan gim lupa-lupa ingat isi pembicaraan mereka. Ia hanya menangkap beberapa poin: masalah internal ekstrakurikuler basket serta nama-nama yang berkaitan dengan persoalan itu; hubungan Damian, pacar, dan gebetannya yang kian hari kian memanas; dan daftar perempuan yang berpotensi dimangsa Damian. Poin pertama adalah bentuk pengungkapan amarah Tole, poin kedua dibicarakan karena keterlibatan Damian dalam masalah pertama, dan poin terakhir adalah topik utama mereka.

Dinobatkan sebagai topik utama juga karena Jauza menyeret paksa Amon dengan bertanya, Tau Nagita, ga, Mon? Anak kelasannya si Tole. Amon yang masih belum menerima nasib tragisnya dalam gim hanya menggeleng lemas. Kebetulan, Amon juga belum pernah mendengar nama Nagita. Kebetulan kedua, hanya ialah yang tak mengetahui perempuan tersebut. Tole yang merupakan teman sekelas Nagita menertawakan ketidaktahuannya, sementara Jauza mengomel, Ya elah, lo beneran ga tau? Itu, lo anak yang selalu masuk ranking lima besar. Yang waktu itu dibicarain sama anak-anak depan kursi kita. Belum sempat Amon mengeluarkan pembelaan diri, Tole mengoceh, Pas banget, ga, sih, Mon? Lo sebenernya pinter. Itu orang juga pinter. Mumpung lo berdua sama-sama punya gen pinter, kenapa ga bersatu aja?

Ocehan dua temannya dianggap candaan belaka oleh Amon. Sulit baginya mempercayai kata-kata mereka sejak perempuan bernama Nagita masuk sebagai bahasan baru. Dua orang yang rajin menagih traktiran setiap Amon dekat dengan lawan jenis itu jelas mendorongnya untuk mendekati Nagita. Aneh sekaligus ajaib, mereka tak menyebut kata traktiran dan hal-hal lain yang mengarah ke sana. Tole dan Jauza menyarankan Amon untuk mendekati Nagita bukan karena mengharap traktiran. Katanya, sih, supaya Amon tak terlalu larut memikirkan masalah internal ekstrakurikuler basket. Tole juga menambahkan, Lumayan, tuh. Bisa sekalian kasih peluk kalau lo lagi stres.

Pembicaraan tentang Nagita yang terus berlanjut itu Amon anggap jauh dari kata serius, bahkan setelah Jauza dan Tole memintanya untuk mempertimbangkannya. Obrolan itu jugalah yang membawa langkah kaki Amon menuju kelas sebelah dan melakukan sesuatu di luar rencana hidupnya. Terkadang, Amon menyukai pilihan hidupnya. Terkadang, Amon menyesalinya. Terkadang, Amon menginginkan puan itu untuk terus berada di sisinya. Terkadang, Amon ingin menyerah dan mengeluh kepada Jauza yang hobinya menanggapi, Ya udah, jalanin dulu aja.

Terkadang, Amon dipusingkan oleh keterlibatan semesta. Ia yang bingung semisal ditanya hubungannya dan Nagita sebatas teman atau lebih itu ditambah bingung dengan kemunculan pihak lain. Damian bersinggungan dengan mereka pada satu titik. Selayaknya utusan semesta yang diturunkan untuk melakukan pengawasan, Damian terus menampakkan dirinya dan berusaha mengimbangi langkah mereka. Jelas, bukan hal yang menyenangkan. Nama Nagita ada dalam daftar perempuan yang Damian incar. Sudah begitu, mengapa Damian harus datang saat hubungan mereka berjalan seperti air yang tenang?

Terkadang, semesta memilih membukakan jalan bagi orang yang salah ketimbang membantu orang yang membutuhkan. Hidup yang berjalan seperti bajingan pun semakin terasa kurang ajar bagi Amon yang mesti menjaga teman perempuannya tanpa uluran tangan dari orang-orang terdekat. Damian yang dengan mudahnya memosisikan diri sebagai pihak ketiga dalam hubungan mereka mendesak Amon untuk minggir dari posisi orang kedua. Sementara itu, Amon yang telah berusaha meminta bantuan dari Jauza mesti menerima kenyataan bahwa ia diberi hak utuh untuk menentukan penyelesaian. Benar-benar kurang ajar. Mereka yang memulai permainan, ialah yang disuruh mencari jalan keluar.

iya, kamu!Where stories live. Discover now