Hesitant.

4.5K 152 6
                                    

Kepulangan Daniel disambut oleh ratusan bodyguard yang berjaga atas perintah Johannes

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kepulangan Daniel disambut oleh ratusan bodyguard yang berjaga atas perintah Johannes. Luna sempat kaget melihat bodyguard sebanyak ini dan mempertanyakan apa yang terjadi sebenarnya sampai harus seperti ini.

Daniel merengkuh pinggang Luna memasuki apartemen pribadinya dengan Kenzo dan Zea dibelakangnya.
"Sayang kenapa?"tanya Luna heran.

Daniel menggeleng pelan, ia tersenyum lirih. "Gak papa sayang, dikawal aja."jawab Daniel lembut.

"Kamu yakin? Ada masalah ya?"tanya Luna lagi.

"Enggak sayang, kamu istirahat di kamar dulu ya sayang. Aku mau ketemu daddy."bujuk Daniel.

"Jangan lama."rengek Luna manja.

Daniel menunduk, mengecup singkat leher jenjang Luna, ada sedikit bekas kemerahan pada leher Luna karena tidak tertutupi dengan sempurna. Siapa lagi jika bukan ulah Daniel. Pria itu benar-benar liar.

"Bentar aja."jawab Daniel lembut.

Luna mengangguk patuh, "Zea, ayo ke kamar gue."mohon Luna.

"Ayo."jawab Zea cepat.

"Bentar ya sayang, ada urusan dikit."bisik Kenzo membuat Zea langsung mengangguk, mencoba memahami urusan keduanya.

Zea langsung menggandeng tangan Luna untuk memasuki lift, sedangkan semua koper mereka dibereskan oleh para pelayan. Bersamaan dengan kepergian Daniel dan Kenzo yang terlihat sangat tergesa-gesa.
"Katanya Arabella masuk rumah sakit Na, kena tusukan pisau."jujur Zea.

Luna menoleh kaget, "Tusukan? Kok bisa?"syok Luna.

Zea menggeleng lemah, "Gue juga gak tau, apalagi serangan itu di kantor Daniel. Daniel pasti bakalan sibuk banget, ini jadi tanggung jawab dia Na. Keselamatan Arabella juga tanggung jawab dia."jelas Zea.

Pintu lift terbuka, Luna berjalan lebih dulu memasuki kamarnya diikuti oleh Zea. "Daniel sebenarnya siapa sih Ze?"tanya Luna tiba-tiba, ia duduk disisi ranjang nya.

"Maksud lo?"tanya Zea bingung, lalu ikut duduk berhadapan dengan Luna.

"Enggak, gue ngerasa banyak yang janggal aja. Daniel gak pernah cerita apapun tentang kehidupan dia ke gue. Gue tiba-tiba ngerasa takut aja. Daniel orang baik kan Ze?"tanya Luna penuh keraguan. Semuanya menjadi rumit di kepalanya, tentang tugas berbahaya yang sering dilakukan Daniel, tentang pengawalan sebanyak itu, tentang luka tusukan pada Arabella. Semuanya benar-benar sangat menakutkan bagi Luna.

"Lo sendiri yang punya jawaban untuk pertanyaan lo barusan Na. Lo yang deket sama dia setiap saat, lo sendiri yang bisa nilai dia cowok baik atau enggak."jawab Zea.

Luna menghela nafasnya pelan, "Sebenarnya, gue cuman pengen Daniel lebih terbuka aja sama gue. Tentang tugas berbahaya seperti apa yang dia kerjain sama Kenzo. Gue cuman pengen tau, gue berhak tau kan Ze?"tanya Luna lagi.

DANIELUNA (ON GOING)Where stories live. Discover now