Delicious groans.

10.8K 327 26
                                    

Rambut Luna tertiup angin sambil terus berjalan di pesisir pantai dengan Kelvin yang tengah menggenggam tangan nya erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Rambut Luna tertiup angin sambil terus berjalan di pesisir pantai dengan Kelvin yang tengah menggenggam tangan nya erat.

"Cantik banget sih Na, gak capek apa cantik terus?"goda Kelvin setelah menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit disana.

Luna terkekeh pelan, "Kelvin liat deh, bulannya terang banget, Luna suka."ucapnya cengengesan.

"Bulannya indah kan Na?"tanya Kelvin membuat Luna mengangguk setuju.

"Tapi lebih indah lo."ucap Kelvin membuat Luna menepuk pelan lengan kekar pria itu.

"Nih abisin dulu es krimnya, nanti meleleh tuh."ucap Kelvin menyodorkan es krim yang tadi ia belikan untuk Luna.

"Es krim strawberry, Luna suka."ucap Luna kegirangan menyambut es krim itu.

"Yaudah cepet habisin."ucap Kelvin seraya mengusap pelan rambut Luna.

"Kelvin, Luna udah lama gak ke pantai malam-malam gini, biasanya sama lo terus."lirih Luna pelan.

"Nanti lo akan sering kesini sama gue."jawab Kelvin lembut.

"Sella masih suka sama lo ya Vin? Jadi sekarang tinggal satu rumah?"tanya Luna setelah Sella benar-benar meminta maaf dengan tulus padanya.

"Gak berdua, ada nenek gue Na. Jangan mikir macam-macam."jelas Kelvin.

"Gak mikir macam-macam Kelvin, tapi kan Sella suka banget sama lo."keluh Luna.

Kelvin menarik pinggang Luna untuk ia peluk, "Gue cuman sayang sama lo Na. Gak ada cewek lain, cuma lo."lirih Kelvin lembut.

"Kenapa sayang sama gue? Kan udah bukan pacar lo lagi."tanya Luna menatap dalam ke arah Kelvin.

"Sayang gak harus pacaran kan Na?"ucap Kelvin bertanya balik.

Luna mengangguk-angguk pelan, "Bener juga sih, tapi jangan berlebihan aja."pesan Luna.

"Ga ada yang berlebihan kalau itu buat lo, Na. Lo tau sepenting apa lo dalam hidup gue. Lo itu segalanya Na. Lo tau itu kan? Cuman lo. Sampai kapan pun tetap cuman lo."tegas Kelvin.

Luna sempat terdiam sesaat, kenapa ia jadi merasa bersalah pada Kelvin. Ia takut Kelvin menyayanginya terlalu jauh. Luna tak punya perasaan sebagai pasangan. Ia menganggap Kelvin layaknya seorang kakak. Luna sangat membutuhkan Kelvin dalam hidupnya. Tapi bukan sebagai pasangan lagi. Melainkan sahabat prianya. Luna tak bisa tanpa Kelvin. Hubungan yang sudah berjalan lima tahun itu tidak akan bisa dilupakan dengan sangat mudah.

"Kenapa diam?"tanya Kelvin membuyarkan lamunan Luna.

Luna menggeleng cepat, "Gak papa kok, lagi ngeliatin pemandangannya aja. Cantik banget."puji Luna cengengesan.

"Iya, secantik lo."sahut Kelvin lembut.

"Kelvin mau es krimnya gak?"tawar Luna mencoba mengalihkan topik pembicaraan keduanya.

DANIELUNA (ON GOING)Where stories live. Discover now