DANIELUNA (ON GOING)

Dangerous man.

Luna rasanya masih tak menyangka ia benar-benar akan pindah ke apartemen Daniel di hari pertamanya bekerja. Otaknya baru saja mencerna keputusan ternekat yang pernah ia ambil bersama Zea. Sekarang Luna jadi bingung sendiri, ia masuk ke kandang singa yang lapar. Yang benar saja, ia harus satu apartemen dengan pria yang suka bermain wanita. Pria lancang yang gemar sekali mencium nya secara tiba-tiba bahkan tanpa izin darinya.

Luna dibuat bingung oleh perlakuan Daniel kepadanya, kenapa Daniel memberikan nya fasilitas sebanyak ini. Kenapa Daniel sebaik ini padanya. Pria yang ia temui di Bar itu malah memperlakukan nya sebaik ini. Bisakah ia menaruh kepercayaan pada Daniel, apakah ia akan aman di rumah itu. Bagaimana jika ia di sekap, bagaimana jika ia di culik, masih banyak kalimat tanya lainnya yang menghantui Luna namun ia tepis secara perlahan.

Mencoba meyakinkan dirinya bahwa ini adalah cara Tuhan membantu hidupnya lewat perantara Daniel, setidaknya itu mampu membuat Luna lebih tenang.

Hari ini, setelah perkenalan Luna dan Zea sebagai sekretaris pribadi Daniel dan asisten pribadi Kenzo, keduanya langsung menandatangani kontrak selama satu tahun dan pindah hari ini juga. Banyak sekali tatapan iri juga permusuhan yang dipancarkan beberapa staf di kantor pada mereka.

Daniel meminta puluhan bodyguard nya untuk mengawal Luna dan Zea mengambil barang-barang nya ke rumah nya. Setakut itu Daniel, ia takut Luna tiba-tiba kabur darinya.

Zea sampai heran sendiri, sebenarnya mereka yang bekerja atau mereka bos nya. Kenapa malah asisten dan sekretaris yang dikawal seperti ini, aneh sekali memang. Zea jadi curiga pada sahabatnya itu, Daniel terlihat sangat terobsesi pada Luna seperti pernah bertemu sebelumnya.

Sepanjang perjalanan ke apartemen Daniel, Zea dan Luna hanya diam saja tanpa bicara sepatah kata pun, berpegangan tangan takut sekali. Bahkan Zea tak berani bertanya apapun, ia hanya diam, menyimpan pertanyaan itu untuk ia tanyakan nanti.

4 buah mobil mewah berderet memasuki halaman nan megah itu dan memarkirnya dengan rapi.

Luna sampai menganga tak percaya, sebenarnya siapa Daniel ini. Apa dia bandar narkoba, atau dia menjual wanita, atau penjahat, atau sebagainya. Semua pertanyaan yang membuat keraguan Luna semakin memuncak. Bagaimana bisa ini di sebut apartemen, ini seperti istana pribadi, bahkan ini jauh diluar ekspektasi nya. Ia kira hanya apartemen yang biasa ia lihat, apartemen sederhana apalagi ini hanya ditempati oleh Daniel dan Kenzo saja. Ia tak habis pikir bagaimana ini bisa disebut apartemen. Sebenarnya Daniel ini siapa, itu yang terus muncul berulang-ulang pada pikiran Luna.