Shocking rejection.

21.4K 768 502
                                    

"Ah capek banget gue anjing, nih kerjaan gak ada habisnya sialan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah capek banget gue anjing, nih kerjaan gak ada habisnya sialan. Ayo Ken kita ke bar."ajak Daniel yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya hingga larut malam begini.

"Lo gak mau mandi dulu bos? Bau keringat yang ada badan lo."usul Kenzo.

"Mandi disana aja, lagian juga itu ruang privat gue, aman lah."putus Daniel bergegas memasuki mobil dengan Kenzo yang menyetirnya. Mereka hanya pergi berdua saja. Sebenarnya Bar itu sudah melakukan persetujuan untuk memberikan privasi khusus pada Daniel dan menyembunyikan identitasnya tentunya.

Mengingat ia adalah pewaris tunggal perusahaan besar Johannes grup, ia pasti akan tersorot publik, untuk itu Daniel harus berhati-hati dan menjaga nama baiknya juga nama baik ayahnya

"Serah lo dah bos, kita kesana sekarang. Gue udah kabarin Clarissa juga, katanya semuanya beres."jawab Kenzo mulai melajukan mobilnya menuju Bar yang memang tidak terlalu jauh dari perusahaan ayahnya.

Hanya perlu waktu singkat, Daniel sudah sampai di depan Bar besar itu, ia tidak langsung turun, melainkan langsung masuk ke dalam garasi khusus untuknya, demi menjaga privasi juga kenyamanannya.

Daniel bergegas menuruni mobil, ia melepas jas kerjanya asal lalu melemparkannya ke arah Kenzo.
"Gue mau langsung mandi, tuh cewek suruh langsung masuk kamar gue aja."perintah Daniel membuat Kenzo emosi sendiri, sahabatnya ini memang kurang ajar dan suka seenaknya padanya. Menyebalkan sekali memang.

Kenzo melempar asal jas Daniel ke atas meja dan keluar mencari keberadaan Clarissa yang merupakan temannya itu.
"Eh Ca, gimana tuh cewek. Daniel nyuruh langsung masuk aja."ucap Kenzo yang baru saja berpapasan dengan Clarissa dan Luna di sampingnya yang kini tengah menunduk takut.

Kenzo kerap memanggil Clarissa dengan sebutan Ica, ia suka memanggil begitu saja. Menurutnya itu lebih mudah.
"Oh Ken, baru datang lo? Nih ceweknya. Cantik kan?"tanya Clarissa membuat Kenzo melirik wanita disebelah Clarissa.

Kenzo sempat terdiam sesaat, "Lo serius ini ceweknya? Yakali yang polos gini harus ngadepin Daniel, Daniel pemain Ca, yang bener aja lah."ucap Kenzo tak tega.

"Ya kita ambil jalan tengah nya aja sih, orang dia mau juga, dia juga perlu uang, saling menguntungkan kan?"tanya Clarissa pada Kenzo.

"This is crazy, lo perlu uang berapa?"tanya Kenzo pada Luna yang masih terus menunduk.

Sebuah pertanyaan yang baru saja terlontar dari mulut Kenzo membuat Luna memberanikan diri menatapnya.
"G-gak tau kak, aku cuman perlu aja. Buat kuliah."lirih Luna ragu.

"Bilang aja lo perlu berapa Na? Lo Luna kan? Ica udah kenalin lo sama gue. Bilang lo perlunya berapa, gue kasih deh, lo mikir-mikir lagi deh Na."mohon Kenzo, entah kenapa ia hanya tak ingin wanita ini merelakan keperawanan nya demi uang.

"Lo apa-apaan sih Ken, Daniel udah nunggu sekarang. Jangan gila deh lo, gue gak mau ya di marahin karena gak becus cariin dia cewek, lagian juga Daniel bayar mahal buat dia, masalahnya sama lo apa?"sewot Clarissa.

DANIELUNA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang